Boyolali (Esposin)--Tak mendapatkan bantuan rehab selama kurun waktu 15 tahun, kondisi SMPN 2 Selo Boyolali memprihatinkan.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Pasalnya, bangunan sekolah yang dibangun sejak tahun 1996 itu rusak di beberapa bagian. Terlebih, musim penghujan karena hampir seluruh ruangan di SMPN 2 Selo plafonnya bocor.
“Sekolah kami sejak tahun 1996 belum dapat bantuan sarana prasarana. Padahal kami sudah sering mengajukan proposal bantuan tapi belum dikabulkan,” tutur Kepala SMPN 2 Selo, Sri Supanti Nur saat ditemui wartawan di sela-sela sidak anggota dewan, Selasa (8/11/2011).
Sri menambahkan setiap kali hujan, ruang kelas selalu bocor. Alhasil, mereka harus menggeser bangku yang juga sudah dalam kondisi lapuk. Kondisi ruang kelas juga tidak representatif.
Ia mencontohkan di ruang kelas VIIA dihuni sebanyak 28 siswa. Mereka harus berdesakan dan berbagi karena ruang kelas itu hanya memiliki 13 bangku.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Agus Wiyono meminta pihak Dinas Pendidikan dan Olah raga (Dikpora) Boyolali untuk mendata kerusakan yang ada untuk diajukan di anggaran renovasi 2012. Menurutnya, kerusakan ini seharusnya menjadi prioritas untuk mendapatkan bantuan perbaikan.
(rid)