Esposin, KARANGANYAR -- SMP Negeri 1 Tasikmadu Kabupaten Karanganyar menerbitkan Majalah Sketsa (Sentra Kreativitas Spensata). Produk karya jurnalistik siswa ini diterbitkan setiap semester sekali.
Selain mampu menarik dan mengasah bakat dalam literasi, juga menjadi media ekspresi bagi siswa melalui karya jurnalistik. Majalah Sketsa resmi diluncurkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Yopi Eka Jatiwibowo, pada Senin (26/6/2023).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Yopi mengatakan Majalah Sketsa merupakan majalah sekolah hasil produk siswa pertama yang diterbitkan di Karanganyar. Menurutnya kegiatan menulis tersebut cukup mempunyai pengaruh terhadap pola pikir. Termasuk siswanya nanti mampu mengembangkan pemikiran dalam menyampaikan pendapat.
"Majalah menjadi tempat untuk menuangkan ekspresi, imajinasi, dan ide siswa berkaitan dengan kegiatan sekolah. Dengan belajar menulis artikel berita dan opini maupun cerita tentu bermanfaat bagi siswa," kata Yopi.
Para siswa yang terlibat akan terlatih dalam mencari bahan tulisan dengan membaca. Hal ini bentuk literasi yang ada di sekolah melalui tulisan. Yopi pun mendorong sekolah untuk mengeluarkan karya jurnalistik lainnya, tidak sebatas di majalah saja. Namun dikembangkan ke media online.
Kepala SMPN 1 Tasikmadu, Surono mengatakan pembuatan majalah tersebut sesuai program kurikulum Merdeka yang diberlakukan saat ini. Edisi pertama Sketsa berisi profil sekolah, prestasi peserta didik, dan karya tulis. Rencananya, majalah itu diterbitkan setiap semester. Ke depan bakal ditingkatkan untuk terbit setiap triwulan sekali.
"Juga akan kita buat media online-nya sesuai arahan pak Kepala Dinas," katanya.
Surono mengatakan ada 30 siswa yang terlibat sebagai jurnalis pelajar. Sketsa menjadi wadah mereka mengasah keahlian menulisnya. Pengalaman menulisnya menjadi bekal kelak bekerja profesi di dunia pers.