Esposin, KLATEN—Kumpulan batu kuno dan bentuknya menyerupai perangkat gamelan ditemukan di situs Watu Sigong di Dukuh Kroman, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. Situs Watu Sigong pun diwacanakan menjadi salah satu daya tarik wisata di desa setempat.
Salah satu pegiat pelestari cagar budaya Klaten, Hari Wahyudi, mengatakan bebatuan di kawasan situs Watu Sigong diperkirakan peninggalan era Mataram Kuno antara abad ke-8 hingga ke-10. Hari yakin kawasan tersebut pernah berdiri candi.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Agak mustahil untuk memindahkan bebatuan tersebut karena dengan diameter sekitar 60 sentimeter dan bobot satu batu itu bisa lebih dari setengah kuintal. Jadi kemungkinan di sana itu bekas bangunan candi. Apalagi di dekat kawasan itu ada sumber air,” jelas Hari saat berbincang dengan Esposin, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga: Misteri Watu Sigong Mranggen Klaten, Kumpulan Batu Kuno Mirip Gamelan
Hari memperkirakan bebatuan berbentuk lingkaran di kawasan Watu Sigong sebenarnya bagian dasar umpak atau alas tiang bangunan candi. Sementara, batu yang menyerupai tatakan saron sebenarnya jaladwara atau pancuran air.
“Kalau Sigong yang ditemukan di Klaten hanya di Mranggen. Dulu dari Balai Arkeologi Yogyakarta pernah ke Mranggen dan mengadakan edukasi ke pemerintah desa setempat. Selain Watu Sigong, di sana juga ada situs Candi Jaden. Kami berharap peninggalan-peninggalan itu bisa dirawat dan syukur-syukur bisa diangkat menjadi potensi wisata desa,” kata dia.
Kumpulan bebatuan kuno itu berada di tengah perkarangan. Nama Sigong disematkan tak lain bentuk bebatuan yang meyerupai gong. Setidaknya ada 10 batu yang bentuknya menyerupai gong. Ada satu batu yang bentuknya menyerupai tatakan saron. Satu batu lainnya menyerupai kemuncak atau puncak atap candi.
Baca Juga: Tak Hanya Watu Sigong Klaten, Ini Deretan Batu Misterius Bersuara Mirip Gong
Bebatuan kuno menyerupai bentuk alat gamelan itu sudah ada di tengah perkarangan antara tanah kas desa dan tanah milik warga sejak zaman dulu. “Sejak zaman dulu lokasi batu-batu sudah ada di sana,” jelas Kepala Desa Mranggen, Miseran saat berbincang dengan Esposin beberapa waktu lalu