Esposin, WONOGIRI -- Wonogiri patut berbangga. Salah satu remaja putri asal Sidoharjo, Laila Nurul Humairoh, bakal membawa nama daerah dan negara di kancah internasional.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Siswi kelas IX SMPN 1 Sidoharjo itu akan mengikuti kejuaraan karate kelompok SMP tingkat internasional Couple Internationale De Kayl di Luksemburg, 11-17 Oktober mendatang. Remaja 14 tahun asal Krapyak RT 003/RW 007, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, itu menjadi satu dari enam pelajar SMP yang akan mewakili Indonesia di ajang tersebut.
Saat ditemui Esposin di tempat latihannya Dojo Prestasi Inkai Wonogiri di Markas Koramil Girimarto, Wonogiri, Minggu (24/9/2017), remaja yang disapa Ela ini mengaku sudah siap berlaga di nomor kata (jurus) dan kumite (pertarungan). Pemegang sabuk cokelat kyu I itu sudah menguasai teknik mengalahkan lawannya saat kumite nanti.
Jurus tingkat lanjut, seperti tokui juga sudah dikuasainya sebagai modal untuk berlaga di nomor kata. Ela menjadi delegasi Indonesia setelah menjuarai Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Medan, beberapa waktu lalu.
Ajang itu diikutinya seusai menjuarai kejuaraan karate pelajar tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Bakat Ela terlihat sejak SD. Prestasinya tak tanggung-tanggung.
Saat kelas VI di SDN 3 Sidoharjo dia menyabet medali emas nomor kata dan kumite di ajang 5th Basel Open Masters 2014 di Swiss. Saat ditanya prestasinya yang lain, Ela mengaku tak hafal karena dia pernah memenangi puluhan kejuaraan. Medali dan piala yang diraihnya mencapai lebih dari 80 buah.
“Tahun ini juara I Kejurnas Inkai kategori kata di Jakarta. Tahun lalu juara I Popda kategori kata juga, terus juara I Piala Gubernur Akmil Cup di Magelang, dan masih banyak lagi,” kata Ela.
Dia menceritakan dia menggeluti karate sejak kelas II SD. Awalnya dia hanya pengin ikut karate karena kerap melihat kakaknya latihan. Orang tuanya sangat mendukung.
Dia merasa gerakannya sama seperti temannya yang lain. Namun, pelatih melihat Ela berbeda dari lainnya. Ela dinilai sangat berbakat bahkan di atas rata-rata. Di usianya yang masih sangat muda, Ela mampu mempraktikkan gerakan karate tingkat di atasnya.
Dia pun menjadi langganan delegasi dari dojonya untuk mengikuti berbagai macam kejuaraan. Menjelang kejuaraan di Luksemburg, Ela berlatih setiap hari setelah sekolah.
Sebelum berangkat ke Luksemburg dia akan dikarantina selama dua pekan di Jakarta. Dia akan berangkat ke Jakarta Rabu (27/9/2017).
Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Wonogiri yang juga pelatih Ela, Maryadi, mengatakan bakat Ela istimewa. Setiap kenaikan sabuk capaiannya di atas rata-rata. Dari sabuk putih dia langsung mendapat sabuk hijau lalu biru kyu IV dan begitu seterusnya.
Dia meminta doa restu seluruh warga Wonogiri agar Ela dapat mencapai prestasi terbaik. Orang tua Ela, Iwan, berharap Ela dapat mengharumkan Indonesia. Dia akan selalu mendukung langkah Ela.