Esposin, SOLO— Sebanyak 70 anak berlatih menjadi jurnalis di Balai Kota Solo, Senin (24/6/2024) pagi. Mereka akan aktif membuat konten serta mengunggah konten terkait Solo Kota Layak Anak.
Workshop Jurnalis Anak tersebut dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo, selama dua hari, Senin-Selasa (24-25/6/2024).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Peserta workshop merupakan siswa SMP, MTs, SMA, MA, dan pengurus Forum Anak Surakarta. Tujuannya meningkatkan keterampilan anak Solo untuk membuat konten kampanye pentingnya perlindungan anak dan hak-hak anak melalui berbagai strategi dan platform.
Kepala DP3AP2KB Kota Solo, Purwanti, mengatakan salah satu strategi mengkampanyekan perlindungan anak dan pencegahan kekerasan adalah memanfaatkan media baik konvensional maupun media digital. Anak-anak akan memproduksi karya yang menyuarakan perlindungan mereka.
“Dengan belajar jurnalistik, anak-anak akan membikin konten-konten kreatif baik berupa tulisan, video, maupun maupun konten visual lain yang menarik. Materi jurnalistik yang dipelajari oleh siswa tak hanya berkaitan dengan menulis dan memproduksi video, tetapi juga meningkatkan keterampilan dalam cek fakta untuk melawan hoaks dan mengembangkan sikap toleran serta menghargai perbedaan,” jelas Purwanti melalui Whatsapp.
Setelah para peserta mengikuti Workshop Jurnalis Anak, kata Purwanti, DP3AP2KB Kota Solo akan membentuk Forum Jurnalis Anak (FJA) yang menjadi wadah anak di Kota Bengawan untuk mengembangkan keterampilan jurnalistik dan produksi konten.
FJA Kota Solo meliputi perlindungan, pencegahan kekerasan anak, toleransi, pengembangan diri anak, dan lain-lain. FJA akan dideklarasikan di Pendapi Gede kompleks Balai Kota Solo, Kamis (27/6/2024).