Esposin, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memperpanjang penutupan seluruh pasar hewan di wilayah setempat mulai Sabtu – Senin (11-20/6/2022). Perpanjangan penutupan pasar hewan bertujuan untuk memfokuskan penanganan penyakit mulut dan kuku atau PMK di kandang.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Ihwal perpanjangan penutupan pasar hewan di Boyolali tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, saat dihubungi Esposin, Kamis (9/6/2022).
“Kebetulan juga kabupaten tetangga pasar hewannya masih belum buka. Kalau sini buka, nanti sini jadi tumpuan, pada lari ke sini semua,” kata dia.
Pada bagian lain, Kepala UPT Pasar Hewan Sunggingan, Cepogo, Boyolali, Sapto Hadi Darmono, membenarkan perpanjangan penutupan pasar hewan di Boyolali. Ia mengatakan penutupan pasar hewan berdampak positif untuk pengendalian dan penanganan penyakit mulut dan kuku.
“Jadi biar wabah PMK ini cepat selesai, dampak positifnya bisa mengurangi mobilitas untuk ternak yang sakit atau terkena PMK. Selain itu, PMK kan virusnya juga bisa dibawa manusia, kalau ditutup bisa diminimalisir,” kata dia.
Baca juga: Marak Pasar Hewan Tutup, Stok Daging Kurban di Jateng Aman
Sapto juga mengungkapkan penutupan pasar hewan tersebut telah disosialisasikan kepada paguyuban pedagang sapi dan kambing. “Kami sosialisasikan melalui MMT [spanduk], lewat brosur, dan grup WhatsApp,” jelasnya.