Esposin, SRAGEN — Musim hujan telah tiba. Bencana hidrometeorologi mulai terjadi di sejumlah daerah. Dari situ, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen bersiap siaga mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin datang.
Setiap pemerintah daerah diminta mempersiapkan bahan-bahan untuk kebutuhan penanganan banjir dan longsor. Antisipasi bencana hidrometeorologi tersebut sempat dirapatkan di Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) di Semarang pekan lalu.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kepala DPUPR Sragen, Marija, menyiapkan dua langkah untuk antisipasi bencana hidrometeorologi di Sragen. PertamaDPUPR menginventarisasi aset sumber daya air, seperti embung, saluran irigasi, dan bangunan pembagi air yang merupakan aset DPUPR. Inventarisasi itu meliputi pengecekan kondisi aset sumber daya air itu dan dipastikan tidak ada sampah atau lumpur yang menyumbat.
Baca Juga: Honda Revo Hantam Beat di Sambirejo Sragen, 1 Meninggal 2 Luka-Luka
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sragen, Danang Hermawan, menyampaikan setiap daerah memang diminta mempersiapkan bahan kebutuhan penanganan banjir dan longsor akibat banjir.
Dia menyatakan BPBD sudah membuat surat imbauan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, pemangku wilayah setempat dalam hal ini camat dan jajarannya, sukarelawan, dan masyarakat tentang kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Baca Juga: Ini Identitas Korban Meninggal dan Luka "Adu Banteng" Revo vs Beat
Dia menerangkan semua unsur terkait diminta meningkatkan koordinasi dan memantau daerah masing-masing, terutama yang rawan terhadap bencana hidrometeorologi. Dia mengatakan mereka juga diminta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta peralatan yang akan dibutuhkan dalam penanganan bencana.
“Daerah yang dimaksud itu, BPBD dan DPUPR se-Soloraya. Bahan banjiran itu berupa kawat beronjong, sand bag, pasir, batu, dan seterusnya,” katanya.