Esposin, SRAGEN-Selama pemerintahan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati (2016-2024), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen merevitalisasi 11 puskesmas dan membangun RSUD Sukowati Tangen. Pembangunan 11 puskesmas tersebut menelan dana mencapai Rp32,11 miliar sedangkan pembangunan RSUD Sukowati Tangen secara keseluruhan lengkap dengan sarana dan prasarananya menelan Rp29,35 miliar.
Data tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Udayanti Proborini, kepada Esposin, Jumat (31/5/2024). Udayanti menerangkan pembangunan puskesmas pada 2016 dilakukan di Puskesmas Gesi dan Mondokan. Kemudian dua puskesmas dibangun menyusul di 2017, yakni Puskesmas Sidoharjo dan Puskesmas Miri.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dia melanjutkan pada 2018 juga ada dua puskesmas yang dibangun yaitu Puskesmas Gondang dan Gemolong. Mulai 2019 proses penyiapan lahan untuk pembangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD di Tangen serta pembangunan Puskesmas Sambirejo.
"Pembangunan RSUD Tangen dimulai pada 2021 dengan anggaran Rp18,2 miliar. Pada tahun itu pula ada dua puskesmas yang dibangun, yaitu Puskesmas Karangmalang dan Puskesmas Kedawung 1. Di 2022, melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana RSUD Tangen senilai Rp3,87 miliar dan di 2023 ada pembangunan tahan III RSUD Tangen senilai Rp4,92 miliar," jelasnya.
Proses pembangunan RSUD Tangen itu berlangsung 2019-2023. Di 2023 hanya membangun Puskesmas Plupuh 1 dan di 2023 juga hanya membangun Puskesmas Sragen Kota. Kemudian di 2024 ini, Udayanti mengatakan tidak ada alokasi anggaran untuk pembangunan puskesmas tetapi membangun Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
Udayanti menjelaskan secara kondisi dan fungsi 25 puskesmas masih baik tetapi puskesmas dengan bangunan lama ada di tiga puskesmas, yaitu Puskesmas Masaran 2, Puskesmas Kedawung 2, dan khusus di Puskesmas Tanon 2 yang perlu dibangun bangunan pernunjangnya.
"Dengan adanya fasilitas baru dan memadai tentu tanggapan masyarakat semakin lebih baik karena sarana untuk pelayanan lebih nyaman," jelasnya.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Sragen dr. Nengah Adnyana Oka Manuaba menyampaikan dengan adanya bangunan baru maka otomatis sarana dan prasarana lebih lengkap sehingga mendekati dengan standar pelayanan sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dia mengatakan dengan standar pelayanan itulah maka kualitas pelayanan mengikuti.
"Seperti luas ruang pelayanan awalnya belum terpenuhi menjadi terpenuhu. Kemudian siatem kelistrikan, pengolahan limbah semakin baik. Semua itu mempengaruhi kualitas pelayanan. Yang dilayani bukan hanya pasien tetapi juga lingkungan. Misalnya limbah itu agar jangan sampai mengganggu lingkungan," jelasnya.
Ketika pelayanan terpenuhi, kata Oka, ada penilaian dari eksternal oleh Lembaga Penyelengara Akreditasi. Dia mengatakan lembaga itu mengirimkan tim survei untuk memotret pelayanan puskesmas dan menghasilkan akreditasi level tertinggi, yakni paripurna. Dia menyebut 25 puskesmas sudah terakreditasi paripurna. Dia menyampaikan level akreditasi itu mulai dari Dasar, Madya, Utama, dan tertinggi paripurna.
Berikut daftar Puskesmas di Sragen yang dibangun pada 2016-2024
Tahun Puskesmas Nilai Proyek
2016 Puskesmas Gesi Rp1,25 miliar Puskesmas Mondokan Rp1,77 miliar 2017 Puskesmas Sidoharjo Rp2,34 miliar Puskesmas Miri Rp1,34 miliar Rehabilitasi 3 Puskesmas Pembantu 2018 Puskesmas Gondang Rp2,34 miliar Puskesmas Gemolong Rp2,35 miliar Rehabilitasi 3 Puskesmas Pembantu 2019 Puskesmas Sambirejo Rp2,34 miliar Persiapan lahan pembangunan IGD RSUD Tangen Rp2,36 miliar 2021 Pembangunan RSUD Tangen Rp18,2 miliar Puskesmas Karangmalang Rp4,86 miliar Puskesmas Kedawung 1 Rp3,85 miliar 2022 Pembangunan sarpras RSUD Tangen Rp3,87 miliar Puskesmas Plupuh 1 Rp4,73 miliar 2023 Pembangunan tahap III RSUD Tangen Rp4,92 miliar Puskesmas Sragen Kota Rp4,94 miliar 2024 Pembangunan Labkesda Sragen
Sumber: Dinkes Sragen (trh)