Esposin, SOLO--Dua suporter mengalami kekerasan menggunakan senjata tajam (sajam) yang mengakibatkan luka di bagian lengan dan paha.
Kekerasan itu terjadi pada Sabtu (3/8/2024) malam, saat para suporter konvoi mengiringi bus pemain Persis Solo kembali ke mes di kawasan belakang kampus UNS seusai Persis Solo kontra Persija dalam laga Piala Presiden.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iwan Saktiadi melalui Kasat Reskrim Polres Solo, Kompol Ismanto Yuwono menyampaikan bahwa benar adanya kekerasan atas dua suporter di dua lokasi yang berbeda, yakni di area alat pengatur isyarat lalu lintas (APILL) Panggung dan Pedaringan, tepatnya di area Markas Damkar.
“Penyabetan dengan sajam itu sekitar tengah malam, pada Sabtu lalu,” kata Kasat Reskrim Polres Solo saat ditemui di kantornya, Senin (5/8/2024) siang.
Adapun kedua korbannya ialah anak di bawah umur dengan inisial MAS, 15, dan EF, 19. Kedua korban itu, lanjut Kompol Ismanto telah melaporkan kejadian kekerasan ke Polresta Solo.
“Saat ini kami sedang melakukan pendalaman atas laporan kekerasan itu,” kata dia.
Dia menerangkan bahwa satu korban mengalami luka di bagian lengan, sementara yang lainnya mengalami luka di bagian paha. Kedua korban setelah itu dilarikan ke rumah sakit yang berbeda untuk mendapatkan perawatan, yakni di RSUD Moewardi dan RS Kustati.
Sementara saat ditanya kronologi, ia menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan dari beberapa saksi dan korban yang telah diperiksa diketahui saat mengikuti konvoi itu, ia merasa dibuntuti oleh orang tak dikenal di area Hotel Asia, Panggung.
Namun, karena saat itu ialah konvoi, korban tidak merasa curiga. Sesampainya di area RSUD Moewardi, di Jl Kolonel Sutarto, korban disabet menggunakan sajam.
“Kejadian berlanjut memakan korban satu lagi saat di Pedaringan, di area [markas] Damkar [Jl Tentara Pelajar],” jelas dia.
Ia juga menerangkan bahwa bus pemain Persis Solo saat kejadian mendapat pengawalan oleh pihak Satlantas Polresta Solo. Namun, karena memang pengawalan itu berada di depan, sementara konvoi tercecer memanjang di belakang menyebabkan kejadian yang dilakukan dengan cepat itu luput dari pengawasan para pengawal.
“Kejadian tengah malam dan begitu cepat. Korban dan pelaku sama-sama mengendarai sepeda motor, untuk motif lebih lanjut sedang kami dalami. Tunggu saja,” jelas dia.