Esposin, SRAGEN—Sebanyak 1.245 siswa Kelas X-XII MAN 1 Sragen duduk lesehan di halaman madrasah setempat saat mengikuti rangkaian perayaan Milad ke-43, Rabu (18/9/2024). Rangkaian kegiatan Milad tersebut sebenarnya dimulai sejak Jumat (13/9/2024) dan pada Rabu pagi hingga siang hari masuk pada kegiatan Seminar P5RA dan Seminar Literasi.
P5RA merupakan singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil’alaamin sebagai implementasi dari Kurikulum Merdeka. Kurikulum tersebut baru berlaku untuk siswa Kelas X dan XI atau dengan sebutan baru Vase E dan Vase F. P5RA tersebut mengambil tema Mewujudkan Lingkungan Madrasah yang Berdemokrasi dan Ekosistem Berkelanjutan.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Kegiatan P5RA di MAN 1 Sragen tersebut berlanjut dengan Seminar Literasi dengan mendatangkan Tim Solopos Media Group (SMG) berupa Gerakan Ayo Membaca. Pada kegiatan literasi tersebut tidak hanya diikuti siswa Kelas X dan XI dtetapi juga siswa Kelas XII. Tema yang diambil Ayo Berliterasi, Berkreasi, Berpartisipasi, Berbudaya, Bersama Solopos.
Untuk memeriahkan kegiatan, ada Yaqin Band, grup band pelajar kebanggaan MAN 1 Sragen yang menghibur seribuan siswa yang ada. Dalam kegiatan P5RA, MAN 1 Sragen menghadirkan komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen untuk belajar tentang demokrasi dan mendatangkan pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk berbicara tentang ekosistem berkelanjutan.
Kepala MAN 1 Sragen, Windrati, saat berbincang dengan Esposin, Rabu siang, menyampaikan puncak rangkaian Milad ke-43 ini pada Kamis (19/9/2024) besok dengan kegiatan jalan sehat, panggung seni kreativitas siswa, dan pembagian doorprize. Dia menyampaikan P5RA ini sengaja mengangkat tema demokrasi dan ekosistem berkelanjutan sesuai dengan materi pembelajaran kurikulum Merdeka.
“Sebenarnya seminar demokrasi itu sebagai pembelajaran teori yang praktiknya berupa pemilihan Ketua OSIS. Setiap tahun selalu ada pemilihan Ketua OSIS. Model pemilihan seperti pemilu tetapi calon ketua OSIS dihadirkan seperti Pemilihan Kepala Desa [Pilkades] zaman dulu,” jelas dia.
Kemudian terkait dengan materi ekosistem berkelanjutan itu, jelas dia, agar siswa bisa mengolah dan mengelola barang-barang yang tidak bermanfaat di lingkungan sekitar agar memiliki nilai melalui Gerakan daur ulang sampah lewat pendekatan reuse, reduse, dan recycle atau 3R.
Dia melanjutkan kemudian Gerakan Literasi Ayo Membaca Solopos dilakukan untuk meningkatkan minat baca para siswa MAN 1 Sragen. Dia menyampaikan para siswa membentuk kelompok tersendiri yang diberi nama Club Pecinta Buku (CPB) di bawah asuhan Kepala Perpustakaan MAN 1 Sragen, Masruroh.
“Para siswa tidak hanya membaca tetapi juga bisa membuat artikel, dan belajar menyampaikan apa yang dibaca dengan menyesuaikan kreativitas siswa, ada yang seperti pembawa berita, mendongeng atau bercerita, membuat cerita pende, sinopsis, puisi, dan seterusnya. Dulu Gerakan literasi dengan bedah buku dan tahun ini literasi dengan Gerakan Bersama Membaca Solopos,” jelas Windrati.
Salah satu siswa Kelas X MAN 1 Sragen, Sena Charlies Al Buqchori, merasa menjadi kejutan tersendiri Ketika MAN 1 Sragen menggelar kegiatan literasi dengan mendatangkan tim dari Harian Umum Solopos. Dia tidak menyangka Tim Solopos mau datang ke madrasah dan melakukan Gerakan literasi dengan membaca koran Bersama. Dia berharap kegiatan seperti ini sering-sering dilakukan.
Sena kebetulan salah satu siswa yang suka membaca, terutama membaca novel. Sudah lebih dari 10 novel yang sudah dibacanya. Dia memiliki kebiasaan yang unik, yakni Ketika sedang pusing mikirin tugas sekolah, maka cara refreshing-nya dengan cara menulis cerpen. Hasil tulisannya kemudian dikirim ke grup WhatsApp teman-temannya.
“Responsnya ya kadang tertawa sendiri saat baca tulisan saya,” ujarnya.