Esposin, KLATEN - Rapat koordinasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah yang bertema Membangkitan Budaya dan Busana Adat Jawa Tengah, Rabu (25/2/2015) lalu, membahas pakaian adat yang benar-benar mencirikan Jawa Tengah.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dalam acara yang dihadiri semua Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se-Jawa Tengah itu Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten mengusulkan penggunaan pakaian adat Jawa untuk pegawai negeri sipil (PNS) saat hari tertentu.
“Saya usul pakaian adat Jawa Tengah berupa beskap kejawen jangkep dengan keris, bisa dikenakan saat acara besar seperti hari jadi kabupaten atau kota. Sedangkan beskap landung tanpa keris digunakan saat bekerja, misalnya bisa dipakai sebulan sekali setiap Senin Kliwon atau hari lainnya,” kata Kepala Disbudparpora Klaten, Joko Wiyono, Minggu (1/3/2015).
Selain itu, ia juga mengusulkan lagu Gugur Gunung yang mengandung makna semangat kebersamaan, gotong royong, ikhlas mengabdi, dan kerukunan untuk kembali diperdengarkan di kantor-kantor.
“Lagu itu cocok untuk diperdengarkan setiap hari sebelum apel pagi di kantor agar menambah semangat bekerja,” imbuh dia.