Esposin, SOLO- Pengageng Kawedanan Panti Budaya Pura Mangkunegaran, Ancillasura Marina Sudjiwo atau Gusti Sura menjadi Wajah Solo Internasional Performing Art (SIPA) 2024 yang rencana digelar pada Kamis-Sabtu (29-31/8/2024) di Pamedan Pura Mangkunegaran.
“Mulai tahun ini, SIPA tidak lagi menyebut maskot, tapi Wajah SIPA atau ambassador SIPA. Dan tokohnya adalah Gusti Sura,” kata Direktur SIPA, Irawati Kusumorasri saat dihubungi Esposin pada Rabu (14/8/2024) siang.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Lebih lanjut, pemilihan Sura sebagai Wajah SIPA berkaitan dengan tema dan lokasi digelarnya SIPA, yakni Performing Royal Genesis. Di mana maksud dari tema itu ialah mengajak pengunjung SIPA secara khusus dan warga Solo secara umum untuk mengingat dan melihat kembali akan kekayaan serta kejayaan kebudayaan masa lalu.
Sementara Sura diharapkan nantinya bisa menjadi contoh bagi generasi muda. Mengingat dalam 5 tahun terakhir kegiatan kebudayaan di Pura Mangkunegaran dinilai oleh Irawati sebagai kegiatan yang penuh semarak.
“Kami melihat itu sebagai bentuk komitmen yang tegas dari Pura Mangkunegaran yang di dalamnya ada Gusti Sura untuk memajukan kebudayaan saat ini. Dan itu sesuatu hal yang membanggakan, beliau generasi muda tapi konsen dan sadar tugas dan kewajiban sebagai bagian royal family," kata dia.
Selain itu, terkait dengan pose Wajah SIPA di mana Sura tampak mengenakan busana berwarna hijau yang terkesan mewah sembari menutup salah satu mata dengan tangannya, menurut Irawati itu merupakan satu tanda bahwa akan ada kejutan-kejutan selama gelaran SIPA.
“Sekitar dua bulan lalu, kami adakan sesi foto Wajah SIPA dengan beragam pose. Dan yang dipilih itu ialah yang paling disukai oleh beliau. Ada kesan misterius dari pose itu. Asumsi saya itu ialah bentuk kejutan-kejutan, misteri, lucu, dan masa kini,” kata dia.
Begitu pun dengan tema warna yang didominasi oleh hijau tua beserta aksen kuningnya juga tidak terlepas dari warna khas dari Pura Mangkunegaran itu sendiri.
“Kita juga ingin melihat bagaimana respons warga jika royal family atau kerajaan ini dihadirkan kembali saat ini, mengingat itulah akar kebudayaan kita dengan segala keberagamannya,” kata dia.
SIPA 2024 itu selain kembali digelar ke Pamedan Pura Mangkunegaran setelah sebelumnya di Benteng Vastenburg, juga akan mendapat tambahan bintang tamu internasional baru, yakni delegasi seni pertunjukan dari Kamboja yang kali pertama ini terlibat dalam SIPA 2024. Keterlibatan Negara Angkot Wat itu, menurut Irawati bakal menambah kesemarakan SIPA 2024.
“Sementara beberapa negara lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, Belanda, Australia dan sebagainya pernah dan terus tampil di SIPA tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.
SIPA 2024 selain dimaksudkan untuk merawat serta mempromosikan kebudayaan dalam negeri juga sebagai diplomasi kebudayaan guna mempererat jalinan hubungan antar negara.
Karena itu, Irawati berharap dengan digelarnya SIPA 2024 nanti ada efek ganda yang ditimbulkannya, mulai pelajaran baru akan kebudayaan luar hingga efek peningkatan ekonomi masyarakat Solo.
“Sementara untuk ke depannya juga kami berharap agar masyarakat Solo pun merasa memiliki SIPA sehingga tidak hanya panitia ataupun Pemkot Solo saja yang mempromosikan, tetapi masyarakat luas bisa dengan bangga karena SIPA,” jelas dia.