Klaten (Esposin) - Ragil Fahrizal, 6, seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) asal Dusun Magersari, Desa Bendan, Kecamatan Manisrenggo yang sempat diduga terjangkit antraks akhirnya dibolehkan pulang hari ini, Sabtu (4/6/2011).
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Rony menjelaskan, hasil uji serologi yang dilakukan di RSUD dr Moewardi Solo memang belum turun. Menurutnya, uji serologi dilakukan dengan mengembangbiakkan jenis penyakit yang diderita Ragil. ”Butuh waktu sekitar tiga pekan untuk mengetahui hasil pembiakannya. Namun yang terpenting saat ini sudah diketahui bahwa pasien itu negatif antraks,” terang Rony. Rony menduga jenis penyakit yang menjangkiti Ragil adalah pioderma atau jenis infeksi kulit yang disebabkan kuman.
Sementara itu, hingga Jumat (3/6), Ragil masih menjalani perawatan di Ruang Isolasi Menur Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro, Klaten. Humas RSUP Soeradji Tirtonegoro, Petrus Trijoko saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan bahwa Ragil bisa dibolehkan pulang pada hari ini. ”Sejak Selasa (31/5) kondisinya sudah membaik. Besok sudah bisa pulang, tetapi selama di rumah masih harus menjalani rawat jalan,” papar Petrus.
Sebelumnya, Dinkes Klaten menyimpulkan penyakit yang menjangkiti Ragil Fahrizal, 6, bukan antraks. Kesimpulan itu berdasarkan tidak adanya temuan faktor risiko jenis penyakit mematikan itu. Siswa MI itu tak terjangkit antraks karena tak ada faktor pendukung atau faktor risiko penyakit antraks. Faktor risiko yang tak ditemukan itu meliputi tempat tinggal Ragil yang terjangkit antraks, hubungan langsung antara pasien dengan hewan yang dicurigai terjangkit antraks, pasien mendekati daerah endemis antraks, dan pasien tersebut memakan daging hewan yang terjangkit antraks.
mkd