Klaten (Esposin)--Seratus bayi di Kabupaten Klaten meninggal dunia selama semester pertama tahun 2011 ini. Sementara kematian ibu akibat melahirkan bayinya mencapai dua jiwa.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, dr Ronny Roekmito saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (6/7/2011), mengatakan angka kematian bayi dan ibu tersebut terhitung sejak bulan Januari 2011.
Menurutnya, kematian bayi rata-rata disebabkan faktor gizi selama dalam kandungan ibunya. “Sebagian besar bayi-bayi yang meninggal dunia itu memiliki berat badan tidak normal ketika dilahirkan. Hal ini disebabkan faktor asupan gizi. Akibat kurang gizi pula, sebagian bayi sudah meninggal dunia sejak dalam kandungan ibunya,” tukas Ronny.
Lebih lanjut, Ronny menjelaskan, angka kematian bayi di tahun 2010 lalu mencapai 283 jiwa. Sementara angka kematian ibu setelah melahirkan sepanjang tahun 2010 mencapai sembilan jiwa. Menurut Ronny, salah satu upaya untuk menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan adalah dengan melaksanakan program Jaminan Persalinan (Jampersal) yang dibiayai oleh APBN. “Program ini sudah dimulai sejak Mei lalu. Melalui program ini kami berharap angka kematian bayi dan ibu bisa ditekan jumlahnya,” urai Ronny.
(mkd)