Esposin, SOLO -- Selter pedagang kaki lima atau PKL Manahan baik di Jl KS Tubun maupun Jl Menteri Supeno, Solo, kini sudah rata dengan tanah. Para pedagang pun sudah pindah ke lokasi lain. Ada yang menyewa tempat, meski ada pula yang terpaksa tidak berjualan.
Berdasarkan pantauan Esposin, sejumlah PKL yang dulu berjualan di selter Manahan bersama-sama menyewa tempat di Jl Menteri Supeno No 25 yang berada tak jauh dari lokasi berjualan mereka sebelumnya. Terdapat lima PKL yang menyewa tempat di sana.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Lima PKL yang berjualan di Jl Menteri Supeno itu akan menetap berdagang di sana sampai selter yang dipusatkan di Jl KS Tubun selesai dibangun dan siap digunakan. Di antara mereka ada Mi Ayam dan Tahu Kupat Pak Har, Bubur Ayam Bandung 93, Nasi Liwet dan Cabuk Rambak Yu Temu, Nasi Liwet dan Gudeg Ceker Mbak Laksmi, dan beberapa pedagang lain
Penjual bubur ayam, Nur Rahman, mengatakan ada sekitar lima PKL yang berjualan di lokasi tersebut. “Di sini ada lima [PKL], kami dulu jualannya di depan Mie Gacoan,” ucapnya saat berbincang dengan Esposin, Sabtu (4/6/2022).
Nur mengatakan ia dan teman-teman sesama PKL selter Manahan Solo sengaja menyewa tempat tak jauh dari lokasi lama sebab jika menyewa tempat jauh dari kawasan Manahan, dikhawatirkan pembeli akan bingung mencari lokasinya. “Kalau jauh-jauh nanti pembeli bingung nyari lokasi barunya. Apalagi kalau di sini juga mudah ditemukan,” terangnya.
Baca Juga: Selter Manahan Solo Mulai Diratakan Lur, Begini Penampakannya
Bahkan, menurut Nur, penjualannya di tempatnya yang baru jauh lebih baik dibandingkan saat di selter. “Malah ramai pas jualan di sini dibanding di sana [selter] dulu, karena mungkin pengunjung melihat bannernya di depan,” ujarnya.
Pemesanan Online
Nur tidak mengetahui di mana persisnya pedagang lain berjualan sekarang. Dia hanya tahu yang saat ini berjualan bersamanya di Jl Menteri Supeno No 25 Manahan, Solo. “Kalau yang lainnya saya kurang tahu. Denger-denger ada yang libur [tidak berjualan], ada yang buka lapak di rumahnya, kurang tahu ya,” paparnya.Pedagang ayam geprek, Murti, mengatakan hal yang sama, saat berjualan di tempat barunya di Jl Menteri Supeno sedikit berbeda, karena mayoritas pelanggannya memesan melalui aplikasi online. “Kalau diitung ya malah ramai di sini, kebanyakan pesannya pakai aplikasi online,” ucap PKL selter Manahan Solo itu saat diwawancarai Esposin.
Baca Juga: 5 Hari Lagi Selter Manahan Solo Dibongkar, PKL Relokasi Ke Mana?
Murti mengatakan separuh pendapatannya berasal dari penjualan online ketika mulai menempati lapak barunya. “Ya itu tadi dari online, sekarang kan tempatnya enggak seluas dulu. Kemungkinan juga mereka mau ke sini juga enggak bisa lama [bergantian dengan pelanggan lain],” ujarnya.
Catatan Esposin, berdasarkan data Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, jumlah pedagang di selter PKL Manahan Solo saat ini kurang lebih 130 orang. Nantinya Pemkot akan membangun kembali selter untuk para pedagang tersebut yang dipusatkan di Jl KS Tubun, barat Stadion Manahan.
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo secara resmi menerbitkan Surat Edaran (SE) kepada PKL di Selter Manahan. Pemkot tidak menyediakan tempat untuk relokasi sementara bagi para pedagang di selter Manahan. Menurut Joko, relokasi atau lokasi darurat hanya berlaku untuk pasar, sementara selter PKL tidak ada lokasi darurat.