Esposin, SOLO — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membongkar Jembatan Jurug A pada Juli 2022 mendatang. Dampak yang bakal timbul jika jembatan ini dibongkar adalah kemacetan parah di Kota Solo, Jawa Tengah.
Jika dilihat berdasarkan fungsinya, jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo itu merupakan penghubung antara Kota Solo dengan wilayah lain di sisi timur, yaitu Karanganyar, Sragen, dan kota-kota lain di Provinsi Jawa Timur.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Jembatan Jurug yang berdiri kokoh itu memiliki sejarah yang panjang. Berdasarkan penelusuran Esposin dari berbagai sumber, Minggu (15/5/2022), jembatan pertama di sisi utara dibangun pada 1913 di zaman pemerintahan Pakubuwono X. Raja dari Keraton Kasunana Surakarta Hadiningrat itu dikenal sebagai bapak pembangunan modern.
Seiring dengan berkembangnya transportasi, dibangun kembali jembatan baru di sisi selatan jembatan lama. Kemudian dibangun lagi jembatan ketiga, sehingga berjajar tiga jembatan yang kokoh dan megah.
Jembatan ini memiliki peranan strategis menghubungkan transportasi darat antar-kota di Jawa Tengah dengan kota di provinsi lain. Selama ini, jembatan di sisi paling selatan menjadi jalur kendaraan bermotor yang hendak masuk ke Kota Solo.
Baca juga: Round Up Jembatan Jurug Dibongkar: Solo Bakal Macet Parah 2 Bulan
Jembatan yang berada di tengah menjadi lintasan kendaraan keluar Kota Solo. Sedangkan jembatan di sisi utara atau yang kali pertama didirikan masih dilalui sepeda motor, sepeda, dan pejalan kaki.
Hasil penelitian Slamet Listiyanto bertajuk Perencanaan Ulang Jembatan Jurug Jln. Ir. Sutami dengan Sistem Balok Prategang Mengacu Pembebanan RSNI t-02-2005 meyebutkan bahwa jembatan ini termasuk jembatan kelas I. Mahasiswa teknik sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta itu menyebutkan jembatan ini memiliki bentang 175 meter dengan empat gelagar di atas pier.
Baca juga: Pengumuman, Jembatan Jurug A Solo Bakal Dibongkar Tahun Ini
Jembatan Jurug rencananya dibongkar mulai 23 Juli 2022 hingga 22 September 2022 oleh Kementerian PUPR. Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, meminta Kementerian PUPR, Dishub Solo, dan Dinas PUPR Solo berkoordinasi. Menurut dia harus ada perhitungan secara cermat tentang dampak kemacetan yang ditimbulkan.
“Tahun ini proyek Simpang Joglo dimulai. Padahal di sana ada perencanaan underpass. Tahun ini juga Jembatan Mojo akan ditutup karena ada pekerjaan rehabilitasi jembatan. Kalau Jembatan Jurug A ditutup dampak kemacetannya luar biasa,” urai dia saat dihubungi Esposin, Sabtu (14/5/2022).