SRAGEN--Sebanyak tiga waduk dari tujuh waduk di Kabupaten Sragen bakal dikeruk oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) lantaran sedimentasi di tiga waduk itu mencapai ratusan ribu meter kubik. Pengerukan waduk bertujuan untuk mengoptimalkan daya tampung waduk.
Promosi Dorong Pariwisata Hijau Mandalika, BRI Ajak Pembalap MotoGP Tanam Pohon
Ketiga waduk tersebut meliputi Waduk Botok, Gembong dan Brambang di Kecamatan Kedawung. Kasi Operasi dan Pemeliharaan Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Subagiyono, saat dijumpai espos.id, Jumat (25/5/2012), menerangkan ketiga waduk itu memang cukup lama belum dikeruk, sedangkan sedimentasi di tiga waduk itu terus bertambah.
Waduk Botok misalnya, sejak dibangun 1933 silam, waduk ini baru dikeruk pada 2002 lalu. Volumen sedimentasi di waduk ini, menurut dia, mencapai 30% dari total daya tampung sebanyak 513.540 m3. Kandungan walet di waduk ini diperkirakan mencapai 154.062 m3. Untuk mengoptimalkan daya tampung waduk, lanjut dia, BBWSBS bakal mengeruk sedimentasi tersebut.
“Selain Waduk Botok, Waduk Gembong juga belum pernah dikeruk sejak dibuat sekitar 1954. Demikian pula Waduk Brambang sejak dibangun 1940-an sampai sekarang belum pernah dikeruk. Saya tidak tahu volume riil sedimentasi di dua waduk itu. Bidang Pengairan DPU Sragen hanya mengatur distribusi airnya ke lahan pertanian, sedangkan pemeliharaan waduk menjadi wewenang BBWSBS,” tandasnya yang dibenarkan Kabid Pengairan, Ashari.