Esposin, SOLO -- Kisah sedih dialami seorang bocah berusia tujuh tahun bernama Muhammad Risky Saputra yang harus menghabiskan hari-harinya dengan berkeliaran di jalan dan menjadi pemulung di kawasan Nusukan, Banjarsari, Solo.
Seperti terlihat pada Rabu (22/6/2022) pagi itu. Matahari baru saja naik di ufuk timur saat bocah berbaju lusuh itu berjalan menyusuri Jl Kapten Piere Tendean, Nusukan. Kaki mungilnya yang mengenakan sandal jepit melangkah ringan kendati tangan kanannya harus memegangi sekarung barang bawaan yang disampirkan di pundak.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Sinar matahari yang mulai terasa panas tak mengusik perjalanan bocah itu menuju rumah di Randu Alas, Gilingan. Esposin sempat mengikuti perjalanan bocah pemulung itu, termasuk ketika menyeberang persimpangan Jembatan Keris Nusukan, Solo.
Bocah itu sempat berhenti sesaat sebelum menyeberangi persimpangan tersebut. Dia menoleh ke setiap penjuru untuk memastikan jalannya aman.
Setelah menyeberang persimpangan jalan, bocah itu melanjutkan perjalanannya melewati Jembatan Keris, kemudian berbelok ke kiri. Dia tak langsung menuju rumah namun menghampiri seorang ibu-ibu yang telah menunggunya di ayunan di timur jembatan.
Baca Juga: Bagas Bocah Pencari Rongsok di Pasar Klewer Solo Ternyata Anak Yatim
Mereka berbincang ringan sembari bermain ayunan. Bayangan pohon melindungi mereka dari sengatan sinar matahari. Itu bukan kali pertama Esposin tak sengaja berpapasan dengan bocah itu berjalan sambil menenteng sekarung barang di Jl Kapten Piere Tendean.
Baru beberapa pekan lalu momen yang sama terjadi. Menurut keterangan sejumlah pedagang di sekitar kawasan itu, bocah pemulung memang kerap berjalan sendirian di wilayah Nusukan, Solo, sembari membawa sekarung barang bawaan.
Indekos Di Gilingan
Tapi mereka tidak tahu persis apa isi karung itu maupun dari mana bocah tersebut berasal. “Tidak tahu dari mana asalnya. Tapi sekira tiga hari sekali dia lewat sini sambil membawa karung berisi barang-barang,” ungkap seorang pedagang kaki lima (PKL) yang tak mau disebutkan namanya kepada Esposin.Baca Juga: Ada Bocah 7 Tahun Bekerja Cari Rongsok di Solo, Begini Tanggapan Pemkot
Laki-laki pedagang itu juga mengaku tidak tahu di mana rumah bocah tersebut. Berdasar penelusuran Esposin, bocah itu bernama Muhammad Risky Saputra, 7.
Dia tinggal bersama ibundanya, Ani Sri Andani, 38; seorang kakaknya, Bagas Pamungkas, 10, dan seorang adik, Azka Aprilio, 4. Mereka tinggal di Kampung Cinderejo Lor RT 001/RW 005 Gilingan, Banjarsari.
Walau tinggal di Gilingan, Risky dan keluarganya bukan warga Solo. Mereka tercatat sebagai warga Lemah Mendak RT 004/RW 003 Karangkepoh, Karanggede, Boyolali, Jateng. Informasi tersebut dibenarkan pemilik indekos yang ditempati Risky dan keluarga, Agus Supriyanto.
Baca Juga: Bocah 7 Tahun Mencari Rongsok di Pasar Klewer, Alasannya Bikin Terenyuh
“Risky dan keluarganya tinggal di sini sekitar enam bulan terakhir. Ayah Risky sudah tidak ada, meninggal dunia sekitar setahun terakhir. Pekerjaan ibu Risky memulung, jadi mungkin Risky memulung untuk membantu ibunya,” terang Agus saat ditemui Esposin, Rabu malam.