“Saya resah dengan data penerima jamkesmas yang berbeda. Setelah saya tanyakan ke petugas kelurahan, mereka tidak bisa menjawab apa-apa,” jelas Ketua RT 001/RW 003 Keratonan, Serengan Solo, Teguh Isdarmanto, kepada Esposin, Kamis (27/12/2012) sore.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Menurut Teguh, pihaknya dalam waktu akan mengklarifikasi data tersebut ke intansi terkait yakni Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo. “Saya akan klarifikasi, sebenarnya data yang benar mana? Acuannya apa. Warga yang semestinya mendapat kartu jamkesmas malah tidak mendapatkan dan sebaliknya. Data itu jelas amburadul,” tegas Teguh.
Amburadulnya pembagian kartu jamkesmas terjadi hampir merata di sejumlah RT di Kecamatan Pasar Kliwon. Ketua RT 005/RW 011, Sangkrah, Murdo Saronto, mengaku bingung dengan perbedaan data yang sudah disurvei dengan data yang diterima dari puskesmas.
“Gimana mau mbagi kalau datanya saja tidak cocok dengan survei sebelumnya. Ini pasti akan menimbulkan masalah di belakang hari,” jelas Murdo.