Esposin, SRAGEN — SDIT Az-Zahra Islamic Talent School Sragen (ITS) yang terletak di Kampung Dukuhan RT 001/RW 004, Kelurahan Ngloroh, Sragen, dikembangkan menjadi sekolah pusat pengembangan bakat siswa. Sekolah melakukan pemetaan bakat siswanya yang berjumlah 376 orang sebagai dasar pertimbangan dalam mengarahkan para siswanya.
SDIT Az-Zahra ITS berada di bawah pengelolaan Yayasan Lembaga Bakti Muslim (YLBM) Al Falah Sragen. Sekolah yang berdiri pada 2015 itu baru meluluskan satu angkatan pertama sebanyak 37 orang pada 2021 dan akan meluluskan angkatan kedua pada 2022 sebanyak 50 orang.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Kepala SDIT Az-Zahra ITS, Panca Indriyani, saat berbincang dengan Esposin, Rabu (20/4/2022), mengungkapkan sekolahnya berfokus pada pengembangan bakat siswa. Dia melihat konsep yang diangkat sekolah ini sinkron dengan konsep merdeka belajar yang digagas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim. Anak-anak belajar sesuai kecenderungan mereka meskipun mereka memiliki kemampuan yang berbeda, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Baca Juga: Cerita Tentang SD Terpencil di Sragen yang Sempat Tak Masuk Google Maps
Dia mengungkapkan para siswa antusias mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Tetapi karena situasi pandemi dibatasi maksimal 15 siswa per ekstrakurikuler. Dia melihat kondisi sekarang sudah berbeda dengan adanya kelonggaran-kelonggaran pembatasan. Dia berencana menambah kegiatan ekstrakurikuler itu pada tahun ajaran mendatang, seperti dokter kecil, hasta karya, dan olahraga.
Sarana dan Prasarana
Untuk menuju tujuan pengembangan bakat itu, Iin menerangkan SDIT Az-Zahra ITS mulai mempersiapan sarana prasarana yang fokus pada bidang seni, ruang seni, alat seni, dan sejenisnya. Dia menyebut seperti pengadaan gamelan untuk seni karawitan dan seterusnya.Baca Juga: SDN 1 Gondang Sragen Kembangkan Kurikulum Tatah Sungging, Apa Itu?
“Kami sudah bekerja sama dengan Biro Konsultan Obsesi untuk mengadakan tes minat dan bakat siswa. Hasil tes itu menjadi sarana pemetaan bakat siswa. Dengan mengetahui bakat masing-masing, maka guru bisa mengarah siswa sesuai dengan bakatnya, bukan lagi ikut kegiatan karena banyak temannya,” jelasnya.Iin melihat mayoritas bakat siswa ke seni lukis dan seni lainnya. Dia menerangkan orang tua siswa pun mendukung pengembangan bakat anaknya dengan menyediakan fasilitas di luar sekolah, misalnya ada yang bakat di seni teater dan pernah ikut berperan dalam film pendek dan ada pula yang bakat mendalang.
“Orang tua yang bukan dalang pun menyediakan perlengkapan mendalang di rumah untuk anaknya. Bakat lainnya yang muncul seperti sepak bola sampai ke tingkat provinsi,” jelasnya yang didampingi Sekretaris YLBM Al Falah Sragen Arif Suhendar.