Esposin, BOYOLALI -- Petugas Pasar Sunggingan Boyolali mulai melakukan penyemprotan disinfektan di kios-kios pasar, Selasa (4/8/2020). Penyemprotan direncanakan dilakukan selama pasar di pusat kota Boyolali itu ditutup menyusul salah satu pedagang yang positif Covid-19.
Ini Keistimewaan Kue Cucur Pranggong Boyolali yang Tembus Pasar Nasional
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Pada Selasa pagi, para petugas yang mengenakan APD serba putih, sambil menggendong tabung disinfektan berjalan menelusuri kios-kios pasar. Mereka berjalan sambil menyemprotkan cairan disinfektan di seluruh area pasar.
Kepala UPT Pasar Umum Boyolali, yang meliputi Pasar Sunggingan, Pasar Tambak dan beberapa pasar lainnya, Teguh Siswanto, mengatakan pada Selasa pagi sudah melakukan penyemprotan mandiri oleh staf pasar.
"Hari ini penyemprotan mandiri. Kemudian besok pagi penyemprotan secara menyeluruh oleh petugas dari pemadam kebakaran, didampingi Polres dan yang lain," kata dia kepada wartawan, Selasa.
Asisten Rumah Tangga Bupati Boyolali Positif Covid-19, Tercatat Sebagai Kasus 217
Terkait penutupan pasar, dia mengatakan pada Selasa pagi penutupan pasar sudah dimulai. Meski awalnya masih ada satu atau dua pedagang yang buka, namun sudah dikondiaikan dan sudah meau menutup lapaknya selama tiga hari ke depan.
Penutupan Pasar Sunggingan Sragen
Penutupan kawasan pasar juga melingkupi jalur di sisi timur pasar. Serta jalur di dalam lingkungan pasar. "Pada malam hari juga dikondisikan seperti ini [ditutup]," lanjut dia. Sementara selama penutupan, pasar dijaga oleh jajaran TNI, Polri, maupun Satpol PP.
Sementara itu terkait perkembangan Covid-19 di Boyolali, berdasarkan data per 3 Agustus 2020, tercatat sudah ada 225 kasus positif Covid-19. Dari data tersebut 73 kasus di antaranya dinyatakan sembuh dan 9 orang meninggal dunia. Kemudian yang masih dalam perawatan ada 143 kasus.
Boyolali Tambah 9 Kasus Positif Covid-19 Lagi, 1 Meninggal
Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan persebaran Covid-19 di Boyolali diwarnai oleh beberapa klaster. Selain sebelumnya ada klaster Pasar Peterongan, klaster Senting, klaster Mertidesa, klaster lamaran dan sebagainya.
Belum lama ini dia juga menyampaikan adanya klaster BMT di Kabupaten Boyolali. Dari klaster tersebut pihaknya berhasil melacak 11 orang dan kesemuanya dinyatakan positif Covid-19 sejak munculnya klaster tersebut.
Selain itu Dinas Kesehatan juga berhasil melacak kasus tenaga kesehatan Puskesmas Kemusu. Ditemukan tujuh orang dinyatakan positif Covid-19 dari kasus itu.