Esposin, SOLO -- Aliran Kali Pepe tercemar limbah tinja dari warga di sekitarnya. Atas alasan itulah, warga membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di Kampung Kandang Doro, Kestalan, Banjarsari.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Pembangunan IPAL komunal tersebut menelan dana senilai Rp291 juta. Kepala Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kandang Doro, Suroso, mengatakan dana pembangunan IPAL komunal senilai Rp291 juta tersebut berasa dari swadaya masyarakat Rp41 juta dan APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp250 juta.
Dana dari APBN pencairannya tiga tahap yakni tahap I Rp40 juta, tahap II Rp105 juta, dan tahap III Rp105 juta. "Kami memulai pembangunan IPAL komunal pada 18 Desember setelah dana tahap I cair," ujar Suroso saat ditemui Esposin di rumahnya, Selasa (10/1/2017).
Menurut Suroso, pembangunan IPAL komunal itu awalnya ditargetkan selesai 21 Desember 2016. Namun, karena terkendala pencairan dana tahap II dan III pembangunannya molor.
"Warga masih berusaha keras menyelesaikan pembangunan IPAL komunal agar bisa segera dimanfaatkan. Kami berharap pembangunan IPAL segera selesai tanggal 19 Februari," kata dia.
Ia menjelaskan IPAL komunal di Kandang Doro dibangun karena warganya banyak yang membuang limbah tinja ke Kali Pepe. Warga membuang tinja ke sungai karena tak punya septic tank.
“Kami beberapa kali melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak membung tinja ke Kali Pepe. MCK [mandi, cuci, kakus] milik warga banyak yang langsung di arahkan ke sungai,” kata dia.
Suroso mengatakan IPAL komunal akan dimanfaatkan oleh 73 keluarga di RT 002 dan RT 003, RW 006. Ia mengakui sampai sejauh ini baru ada 40 keluarga yang sudah bersedia memanfaatkan IPAL.
“Kami tidak bisa memaksa warga memanfaatkan IPAL karena terkendala biaya. Warga yang ingin menyambungkan MCK ke IPAL biayanya ditanggung sendiri,” kata dia.
Sementara itu, salah seorang warga Juniana, mendukung pembangunan IPAL komunal itu agar Kali Pepe bersih. Warga selama ini sangat terganggu dengan banyaknya limbah tinja di Kali Pepe.