SOLO--Pemerintah Kelurahan Jebres mendesak realisasi pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) sementara sebagai pengganti dari TPS di wilayah RW 025 tepatnya di Jl Ki Hajar Dewantara depan Ruko Pedaringan, yang ditutup Februari lalu.
Pasalnya sejak penutupan yang dilakukan oleh pemerintah kelurahan bersama warga, terjadi penumpukan sampah di TPS RW 017 Jl KH Masykur samping Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Padahal sebelum ada penutupan pun TPS RW 017 sudah tergolong overload. Lurah Jebres, Sudadi saat ditemui Esposin, Rabu (21/3/2012) mengakui beberapa TPS di wilayahnya sudah tidak mampu lagi menampung produksi sampah warga.
Sehingga hampir di setiap TPS terjadi luberan sampah keluar bak penampungan. Parahnya lagi di beberapa TPS sampah meluber hingga badan jalan. Situasi itu terjadi bertahun-tahun di TPS RW 025 Jl Ki Hajar Dewantara Pedaringan. “Bulan Februari lalu kami bersama LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan-red) dan warga menutup TPS depan Ruko Pedaringan. Penutupan ini sudah sepersetujuan pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP),” katanya.
Staf Kantor Pemerintah Kelurahan Jebres, Sutardi mengungkapkan penutupan TPS di RW 025 mempertimbangkan azas kepatutan. Keberadaan TPS yang overload hingga badan jalan serta berbau busuk dirasa sangat mengganggu para tamu Solo Techno Park (STP), Institut Seni Indonesia (ISI) Solo dan Universitas Sebelas Maret (UNS). “Jalur itu merupakan jalan utama menuju STP, ISI dan UNS sehingga harus dijaga kepatutannya. Orang Jawa bilang, saru,” terang dia.