Esposin, SOLO — Bangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) blok A Mojosongo Solo mengalami retak-retak. Selain itu, hampir seluruh atap rumah di rusunawa tersebut bocor.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Pantauan
Penghuni rusunawa blok A, Wahyudi, 36, mengatakan dinding rumah susun yang ditempatinya mengalami retak-retak sejak kali pertama ditempati sebulan lalu. Dia mengaku kesulitan saat ingin memaku dinding tersebut karena takut retakan akan semakin panjang.
Dia juga mengatakan lantai rumah susun juga tidak terlalu rapat, kondisi ini membuat air dari lantai atas merembes ke lantai bawah.
“Biasa pekerjaan borongan ya seperti ini. Ini kalau dipaku bisa langsung retak, padahal ada banyak barang yang harus digantung,” kata penghuni rusunawa blok A lantai empat ini, Rabu (5/8/2015).
Wahyudi mengatakan kondisi tersebut tidak hanya terjadi di rumahnya, tetapi hampir seluruh bangunan di rusunawa tersebut mengalami hal serupa.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, masih ada penghuni yang belum menempati rumah susun tersebut. “Ini masih ada yang belum masuk rusunawa, jadi masih ada ruang yang kosong,” ujar dia.
Hal senada juga dikatakan penghuni lain, Sareh Suwanto, 56. Dia mengatakan dinding rumahnya memang mengalami retak-retak di sejumlah titik.
Selain itu, atap rumahnya juga bocor, sehingga air dari atas selalu merembes ke dalam rumahnya. Namun, saat ini kebocoran tersebut sudah diperbaiki oleh pihak pemborong.
“Yang belum diperbaiki cuma dinding yang retak-retak saja, kalau atapnya sudah ditambal,” kata dia.
Pengelola rusunawa blok A Mojosongo, Aminudin, membenarkan hampir seluruh bangunan rusunawa mengalami retak-retak dan atap masih bocor.
Namun, saat ini masih dalam masa pemeliharaan sehingga kerusakan tersebut masih tanggung jawab kontraktor yang membangun rusunawa hingga enam bulan mendatang.
Dia juga mengatakan kerusakan tersebut baru diketahui setelah rusunawa tersebut dihuni.
“Sebelum dihuni kan tidak tahu, rusak apa tidak. Atap yang bocor sudah diperbaiki kontraktor, karena ini masih dalam masa pemeliharaan, sehingga masih menjadi tanggungan kontraktor,” terang dia.
Aminudin menjelaskan saat ini masih ada sebagian penghuni yang belum masuk di rusunawa tersebut. Penyebabnya, penghuni tersebut masih memiliki kontrakan di tempat lain yang belum selesai masa kontraknya.
“Rencananya, pembangunan pagar akan mulai dikerjakan pada bulan ini. Saat ini pagar memang belum ada dan masih menggunakan pagar seng,” terang dia.