Esposin, SRAGEN — SDN 2 Sine, Sragen, dan Museum SDN 1 Girimargo, Miri, menjadi prioritas untuk perbaikan darurat dari belanja tidak terduga (BTT) tahun 2022. Dua sekolah tersebut rusak lantaran diterjang hujan disertai angin kencang beberapa waktu lalu.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Muh. Farid Wajdi, sat dihubungi Esposin, Kamis (20/10/2022), mengungkapkan awalnya ada tujuh SD yang rusak akibat hujan disertai angin kencang yang diusulkan untuk mendapatkan bantuan dari BTT karena masuk kategori bencana.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Tujuh SD yang diusulkan itu terdiri atas Museum SDN 1 Girimargo, Miri, ruang kelas SDN 1 Girimargo, Miri, SDN 2 Mojomulyo Sragen, SDN 2 Sine Sragen, SDN 14 Sragen, SDN 3 Gabugan, Tanon, dan SDN Ketro, Tanon.
Baca juga : Prakiraan Cuaca Sragen Hari Ini 20 Oktober 2022, Belum Bersahabat
“Semula anggaran yang diusulkan Rp325 juta. Berdasarkan usulan itu ada tim yang bergerak untuk melihat langsung sekolah-sekolah itu dan ternyata hanya dua yang dianggap darurat untuk segera direhab dengan menggunakan anggaran BTT. Untuk bantuan SDN 2 Sine dan SDN 1 Girimargo (museum) itu senilai Rp90 juta,” jelas Farid.
Farid menerangkan untuk lima SDN lainnya akan diusulkan perbaikan dari anggaran rutin pada APBD Perubahan 2023 mendatang. Dia mengatakan kalau menggunakan APBD 2023 tidak memungkinkan karena sudah ada pos-posnya.
Dari data yang disampaikan Farid, kerusakan di Museum SDN 1 Girimargo berupa atap. Di SD itu juga ada kerusakan pada ruang kelas. Sementara untuk kerusakan di SDN 2 Sine berupa plafon dari Kelas I sampai Kelas IV runtuh.
Lalu untuk SDN 2 Mojomulyi ada dua kanopi yang rusak berukuran 3 meter x 6 meter. Kemudian SDN 14 Sragen juga ada kerusakan berupa pagar sekolah sepanjang 24 meter ambruk. SDN 3 Gabugan, Tanon, juga berupa pagar sekolah sepanjang 7 meter ambruk. Terakhir SDN Ketro terdapat kerusakan berupa tembok gapura yang sebagian runtuh.
Baca juga : Bingung Cari Produk UMKM Sragen? Klik Saja Tukonisragen.com
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Agus Cahyono, mengungkapkan setelah disurvei tim ternyata memang hanya dua SD yang dapat bantuan dari BTT, yakni SDN 1 Girimargo, terutama atap Museum Purbakala dan tambal sulam atap ruang kelas. Bantuan di SDN 1 Girimargo itu senilai Rp50 juta.
Agus melanjutkan untuk bantuan kedua di SDN 2 Sine yang terletak di sebelah utara SMPN 6 Sragen karena plafon empat kelas rusak dengan alokasi anggaran Rp40 juta.
“Pekerjaan di dua tempat itu cukup cepat. Ditargetkan akhir Oktober ini selesai semua,” jelasnya.