Esposin, SOLO - Taman Anak Merdeka yang berada di Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Solo, dalam kondisi terbengkalai. Taman yang dilengkapi sarana bermain dan sanggar seni yang diresmikan pada 2010 itu terpaksa ditutup enam bulan lalu lantaran kerap disalahgunakan untuk ajang pacaran para remaja.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Menurut warga yang tinggal di sekitar taman, Helmy Prasetyo, 45, penutupan taman tersebut bermula dari keresahan warga melihat taman tersebut sebagai tempat anak remaja berpacaran.
Menurut dia, banyak para remaja yang masih berseragam sekolah datang secara berpasangan mengunjungi Taman Anak Merdeka tersebut. “Anak-anak itu ada yang masih SMP, tapi ada pula yang SMA,” kata dia, Rabu (11/3/2015).
Keterangan senada disampaikan warga Danukusuman RT 002/RW 015, Drajat Sutita. Drajat mengatakan penutupan tersebut dipicu oleh laporan warga yang terganggu oleh ulah sekelompok anak muda yang sering menggunakan tempat itu untuk bolos sekolah dan tempat tidur anak-anak jalanan.
“Anggota perlindungan masyarakat [linmas] selalu mengontrol tiga kali sehari untuk memastikan tidak ada anak sekolah yang nongkrong di taman saat jam sekolah,” ujar Abdul Rozid, 63, warga Danukusuman.
Pantauan
Jalan yang akhirnya sepi itu kini ditumbuhi rumput ilalang dan lumut. Paving yang menutup tanah berubah warna menjadi hijau. Semak belukar mengapit sisi kanan dan kiri jalan. Sejauh mata memandang, jalan menuju taman bermain anak tersebut seperti kebun liar yang sangat luas.
Menurut Lurah Danukusuman, Widyastuti, penutupan tersebut dikarenakan kesepakatan dari seluruh warga yang tinggal di sekitar taman.
“Warga menghendaki taman ditutup untuk menghindari oknum anak sekolah yang menggunakan taman untuk tindakan tidak baik,” kata dia.