Esposin, SOLO--DPRD Solo mendesak pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) diikutsertakan dalam kelanjutan proyek Plaza Manahan di tahun 2016. Ketiadaan area hijau dinilai akan mengurangi daya tarik Plaza Manahan sebagai ruang publik.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Pantauan Esposin, Sabtu (26/12/2015), pembangunan Plaza Manahan tahap pertama yang menyasar bangunan plaza, air mancur dan drainase sudah kelar. Ada 66 titik air mancur yang akan mewarnai kolam plaza yang berbentuk oval. Di sisi lain, tidak ditemukan sama sekali tanaman atau pepohonan dalam proyek senilai Rp1,8 miliar itu. “Setelah kami cek, detail engineering design (DED) kelanjutan proyek di 2016 juga tidak mencantumkan pembangunan RTH. Hal ini ironis mengingat dulu kawasan ini memiliki banyak lahan hijau seperti taman,” ujar Sekretaris Komisi II DPRD, Supriyanto, saat berbincang dengan Esposin.
Supriyanto menilai penambahan tanaman maupun pepohonan penting untuk menunjang kawasan Manahan sebagai paru-paru kota. Menurut Supri, pembangunan plaza yang didominasi permainan batuan andesit cenderung menciptakan kesan gersang dalam ruang publik. Pihaknya menyayangkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo selaku SKPD pelaksana proyek tidak peka dengan kondisi lingkungan.
“Di anggaran Plaza Manahan tahun depan, akan kami upayakan pembangunan RTH bisa masuk. Paling tidak kawasan plaza perlu tanaman-tanaman perdu untuk memberi kesan sejuk dan nyaman,” kata dia.
Anggota Komisi II, Ginda Ferachtriawan, mengkritik tujuan pembangunan Plaza Manahan jika ujungnya memberangus RTH. Dia lantas memertanyakan eksistensi taman di jalur lambat sisi selatan plaza pascapenataan tahap kedua tahun depan. Ginda khawatir ruang hijau tersebut bakal ikut dipapras.
“Setelah lihat DED kok malah hilang (taman selatan plaza). Proyek ini maunya seperti apa?,” papar dia.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini mendesak DKP memaparkan dulu konsep penataan tahap kedua sebelum melanjutkan pembangunan. Pihaknya tak ingin kesalahan perencanaan pembuatan drainase di proyek tahap pertama berulang kembali. “Kami akan tanya kembali. Apalagi pembangunan ini dananya cukup besar.”
Informasi yang dihimpun Esposin, proyek Plaza Manahan tahap kedua bakal memakan dana Rp4 miliar lebih. Duit tersebut untuk membangun patung Sukarno, peninggian akses jalur lambat serta finishing.
Seorang pekerja, Parmin, mengatakan pembangunan plaza tahap pertama rampung beberapa hari lalu. Pekerjaan terakhir yakni membuat pagar untuk membatasi agar warga tak bermain-main di sekitar proyek. Menurut Parmin, fasilitas air mancur sudah diuji coba dan tak ada masalah.