Esposin, SOLO — Detail engineering design (DED) proyek pembangunan Taman dan Plaza Manahan Solo terpaksa direvisi lantaran anggaran pembangunan ikon baru di Kota Bengawan itu dipangkas Rp2 miliar dari total kebutuhan Rp6 miliar.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo Hasta Gunawan menargetkan review DED rampung secepatnya sehingga proyek bisa dikerjakan paling lambat April 2016 mendatang.
“Sebenarnya untuk merampungkan Plaza Manahan, kebutuhan anggaran yang kita ajukan Rp6 miliar. Namun hanya diberi Rp4 miliar. Jadi DED perlu kita revisi disesuaikan dengan anggaran,” katanya ketika dijumpai di Balai Kota Solo, Senin (11/1/2016).
Hasta mengatakan proyek pembangunan Plaza Manahan merupakan lanjutan tahun lalu yang menelan anggaran Rp1,9 miliar. Dana itu digunakan untuk membangun air mancur dan juga pembuatan dudukan patung, serta drainase. Setelah pembangunan tahap pertama selesai, akan dilanjutkan dengan pembangunan tahap dua yang meliputi pembangunan plaza dan membangun patung.
Pengerjaan proyek tahap dua ini baru akan dikerjakan setelah review DED ini. “Patung Pak Soekarno akan dibangun setinggi tujuh meter,” kata Hasta.
Pelaksana Harian (Plh) Penjabat (Pj) Wali Kota Solo Budi Yulistianto mengatakan ada sejumlah proyek pembangunan yang menjadi prioritas Pemkot dikerjakan pada tahun ini. Di antaranya proyek lanjutan pembangunan Taman dan Plaza Manahan, serta penataan kawasan Monumen ’45 Banjarsari (Monjari).
“Proyek revitalisasi Monjari berlanjut untuk penyempurnaan koridor Jalan Sabang dan Jalan S. Parman,” kata dia.