SOLO -- Pengamat pendidikan dari FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Gunarso Susilohadi mengatakan awalnya konsep pembentukan Rintisan Sekolah Bertaraf International (RSBI) sangat bagus. Namun, hingga saat ini implementasinya banyak yang salah. Menurutnya, sekolah terburu-buru menggunakan label RSBI. Padahal, hingga saat ini, belum ada satu sekolah yang berstandar internasional.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Implementasi salah ini terutama terjadi di kota besar. Kalau Solo masih oke-oke saja. Bahkan ada sekolah di kota besar yang merekrut satuan guru dari satu universitas terkemuka. Sementara, guru yang ada merasa tersisihkan," ujarnya dalam rembug Soloraya di Radio SOLOPOS FM, Sabtu (19/1/2013).
Gunarso menambahkan implementasi yang salah juga menyalahartikan peningkatan kualitas dengan penambahan fasilitas yang sebetulnya tidak perlu, seperti ruang kelas harus ber-AC. Tidak ada, jelasnya, hubungan antara AC dengan peningkatan kualitas. Saat ini, menurut Gunarso, segera dilakukan perbaikan pada implementasi.
Diskusi ini juga diikuti sejumlah elemen masyarakat Soloraya peduli pendidikan.