Esposin, SOLO— Rumah sakit (RS) Mata Solo menghadirkan pelayanan operasi berdinding transparan sehingga aktivitas dalam ruang operasi itu bisa ditonton dari luar. Pengelola rumah sakit mengklaim ruang operasi yang bisa ditonton itu dibangun untuk mengedukasi masyarakat—khususnya anak-anak—bahwa sebuah rumah sakit atau kegiatan operasi bukanlah hal yang menyeramkan.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Konsep kami tidak ingin kayak di rumah sakit lain yang menyeramkan dan mengutamakan kenyamanan,” papar Iva selaku anggota staf sekretaris dan kehumasan di RS Mata Solo, saat ditemui Esposin di lobi RS Mata Solo, Selasa (2/4/2015).
Ruang operasi yang transparan tersebut telah hadir sejak awal rumah sakit itu dibuka, 14 Februari 2013 lalu. Kendati berdinding transparan, ruang operasi tersebut dijamin bebas hama karena dilengkapi hepafilter, alat yang menjamin ruangan tetap steril.
Life Music Rumah sakit mata yang didirikan oleh para dokter spesialis dari Solo Eye Center tersebut juga memberikan fasilitas layaknya hotel hospital. Hal ini terlihat dari desain gedung yang minimalis namun terkesan mewah.
Sejauh ini, baru tiga lantai di gedung berlantai lima itu yang telah dioperasionalkan. Lantai pertama digunakan untuk poliklinik, lantai kedua untuk ruang operasi, dan lantai ketiga untuk rawat inap.
Fasilitas rawat inap di RS Mata Solo terklasifikasi dalam ruang VIP dengan tarif Rp900.000/hari, ruang kelas I dengan harga Rp500.000/hari, kelas II dengan harga Rp325.000/hari, dan kelas III Rp225.000/hari. Tak seperti rumah sakit pada umumnya, lantai ketiga untuk rawat inap dilengkapi life music yang diharapkan memberikan nuansa nyaman bagi para pasien. (Azizah/JIBI/Esposin)