Esposin, BOYOLALI – Ritual Gunung Merbabu dilakukan warga Dukuh Ngaglik, Samiran, Selo, Boyolali, Rabu (6/11/2013).
Ratusan orang berpakaian kejawen mengarak sejumlah sesaji gunungan dari Gua Raja, Dukuh Ngaglik, Desa Samiran di kaki Gunung Merbabu, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, menuju Pesanggrahan Ki Ageng Kebokanigoro di Dukuh Pojok, Desa Samiran di kaki Gunung Merapi pagi itu, Rabu (6/11/2013).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Sesepuh dukuh dikawal puluhan abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat, mengambil air suci yang berasal dari Gua Raja.
Kemudian bersama sejumlah sesaji berupa gunungan rosul, gunungan gunung atau nasi jagung, gunungan buah, gunungan palawija atau hasil bumi, diarak menuju pesanggrahan atau petilasan Kebokanigoro tersebut.
Kirab gunungan dari Gunung Merbabu dan Gunung Merapi tersebut menempuh jarak sekitar dua kilometer.
Ratusan penari asal lereng Merapi, di antaranya soreng, rodat, kuda lumping hingga reog ikut mengawal kirab tersebut.
Ya, itulah serangkaian ritual tolak bala yang dihelat segenap masyarakat di kawasan lereng Gunung Merapi-Gunung Merbabu setiap tahun, bertepatan bulan Sura atau 1 Muharam 1434 Hijriah.