Esposin, SRAGEN-Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, menyatakan tidak akan menutup objek wisata ziarah Pangeran Samudro di Gunung Kemukus, Pendem, Sumberlawang.
Namun Bupati menyatakan komitmennya segera menyelesaikan persoalan praktik prostitusi terselubung atau seks bebas berbalut ritual ziarah di tempat itu.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati saat dihubungi Esposin melalui ponsel, Selasa (25/11/2014).
Tindakan represif segera dilakukan untuk memberangus prostitusi di Gunung Kemukus.
"Gunung Kemukus sebagai tempat ziarah tidak perlu ditutup. Ekses negatif mitologi menyesatkan dan keberadaan PSK yang perlu dilarang secara represif," kata dia.
Orang nomor satu di Bumi Sukowati tersebut menegaskan Gunung Kemukus bukan lah lokalisasi. Namun, dia melanjutkan, Gunung Kemukus adalah objek ziarah yang disalahgunakan.
Agus menjelaskan pemberantasan praktik prostitusi dan ritual esek-esek bebas di Gunung Kemukus akan dilakukan secara bertahap.
"Nanti kita awali dengan sosialisasi," imbuh dia.
Pernyataan senada disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, saat ditemui wartawan. Dia segera menggelar rapat bersama satker terkait.
Dia memastikan tempat-tempat mesum di Gunung Kemukus segera ditutup. Namun menurut dia Pemkab tengah mengkaji pijakan atau dasar hukumnya.
"Kita segera rakor dengan Satpol PP, Kesbangpolinmas, Camat, Disparbudpor, untuk petakan masalah. Yang jelas image prostitusi akan kami hilangkan," kata dia.
Tatag mengatakan Pemkab tidak akan menutup objek wisata ziarah di Gunung Kemukus.
Tapi Pemkab akan meluruskan pemahaman salah tentang ritual ziarah.