Esposin, KARANGANYAR — Tenaga honorer di Kabupaten Karanganyar resah terkait rencana pemerintah pusat menghapus status tenaga honorer pada 2023 mendatang. Ada ribuan jumlah tenaga honorer di lingkup Pemkab Karanganyar yang tersebar di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
Mereka resah karena terancam jadi pengangguran. Para tenaga honorer ini meminta kejelasan nasib mereka kepada pemerintah pusat.
Salah satu tenaga honorer, Yanto, menyebut kebijakan menghapus tenaga honorer mulai tahun depan sangat tidak manusiawi. Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Baca Juga: Bakal Dihapus, Nasib 4.700-an Tenaga Honorer di Sragen Terancam
Mestinya pemerintah tidak asal menghapus keberadaan tenaga honorer. Apalagi tenaga honorer selama ini membantu pemerintah dalam melaksanakan program kerja. Agus menilai kebijakan penghapusan tenaga honorer seharusnya dibarengi dengan solusi akan nasib para honorer tersebut.
"Harusnya dikasih wadah seperti diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja [PPPK]," tutur honorer di salah satu OPD di Karanganyar.
Baca Juga: Menpan RB: Pemda Jangan Lagi Rekrut Tenaga Honorer
"Saya harus bekerja apalagi kalau dihentikan menjadi tenaga honorer. Apalagi ada keluarga yang harus saya tanggung," katanya.
Dia berharap pemerintah membatalkan rencana penghapusan tenaga honorer di tahun depan. Ribuan tenaga honorer di Karanganyar tidak akan menjadi pengangguran jika pemerintah membatalkannya.
Baca Juga: Tenaga Honorer di Instansi Pemerintah Dihapus pada 2023, Ini Alasannya