Sragen (Espos)--Tagihan penggunaan air bersih sebanyak 4.000 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen menunggak sampai Rp 450 juta hingga bulan ini.
Tagihan penggunaan air bersih itu didominasi dari pelanggan masyarakat dan pelanggan dari sejumlah instansi militer, Polri dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di daerah.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kabag Hubungan Langganan PDAM Sragen, Siswanto mewakili Direktur PDAM Sragen Aris Wahyudi saat ditemui wartawan, Rabu (18/11), mengungkapkan, dari sebanyak 34.000-35.000 pelanggan PDAM, sekitar 4.000 pelanggan di antaranya yang nunggak belum membayar tagihan penggunaan air bersih dari PDAM. Tagihan kumulatif ribuan pelanggan itu mencapai Rp 450 juta hingga November ini.
“Pelanggan yang masih menunggak itu terdiri atas sebanyak 250-300 pelanggan masyarakat, lembaga militer terutama di Yonif 408/Suhbrasta, Polri, PT Telkom dan PLN Sragen. Tunggakan tagihan lembaga itu disebabkan adanya sistem penganggaran tahunan, sehingga pembayarannya dilakukan secara rapelan antara 3-4 bulan sekali. Pada dasarnya mereka hanya terhambat pada sistem penganggaran, tidak ada kesengajaan untuk tidak membayar tagihan,” tegas Siswanto yang dibenarkan Direktur PDAM.
Direktur PDAM Aris Wahyudi menambahkan, pemutusan itu bisa dilakukan ketika ditemukan ada pelanggan yang nunggak membayar tagihan sampai dua bulan ke atas. Namun jika ada kesanggupan untuk membayar tagihan itu, imbuhnya, masih ada toleransi untuk tidak melakukan pemutusan jaringan pelayanan air minum.
trh