Esposin, SRAGEN — Fenomena upwelling (pembalikan massa air) terjadi di perairan Waduk Kedung Ombo (WKO), tepatnya di wilayah Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah.
Cuaca dingin yang mengakibatkan upwelling berdampak pada ribuan ekor ikan di karamba milik petani mati.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Akibatnya, para petani keramba merugi sampai puluhan juta rupiah.
Fenomena upwelling merupakan pembalikan massa air di mana air yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar air naik ke permukaan air akibat pergerakan angin di atasnya.
Bayan Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, Sunardi, kepada Esposin, Sabtu (20/7/2024) malam, mengungkapkan fenomena upwelling ini sudah biasa terjadi di WKO karena cuaca dingin.
Dia mengatakan fenomena itu mengakibatkan ikan di air kekurangan oksigen sehingga banyak yang mati.
“Peristiwa itu terjadi sudah sepekan terakhir. Petani keramba yang merugi tidak dihitung karena rata-rata semua petani karamba terkena dampak semua. Jumlah kematian ikannya antara petani satu dengan petani lainnya bervariasi,” jelas Sunardi.
Dia mengatakan jumlah kematian ikannya tidak begitu paham karena sudah tidak aktif di WKO.
Dia mengungkapkan para petani sudah mengantisipasi adanya fenomena itu dengan cara menggeser karamba ke lokasi yang lebih aman atau yang memungkinkan banyak oksigennya.
“Antisipasi itu sudah dilakukan rata-rata para petani. Tetapi, dampaknya tidak bisa dihindari,” jelasnya.
Sekretaris Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, Lilik Purnomo, menyampaikan sejak sepekan yang lalu terjadi kematian ikan dalam jumlah besar.
Dia melihat perpindahan keramba masih terjadi dan hingga Sabtu belum ditarik kembali ke lokasi awal.
“Ketika udara dingin mengakibatkan oksigen dalam air berkurang. Karamba dipindah ke lokasi pinggir WKO yang lebih hangat sehingga oksigen cukup. Rata-rata yang terkena dampak upwelling itu keramba bagian utara. Kalau yang di sebelah selatan sepertinya masih aman,” jelasnya.
Lilik menyebut jumlah petani karamba yang terkena dampak upwelling antara 15-20 orang.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, menyampaikan petugas pengawas lapangan perikanan terjun ke lokasi Ngargotirto untuk mendata dampak dari upwelling tersebut.