SOLO -- Anggota Badan Anggaran (Banggar), Honda Hendarto, menegaskan pihaknya bakal menolak pengajuan di APBD Perubahan untuk kajian ulang studi kelayakan atau feasibility study (FS) revitalisasi Pasar Klewer. Pasalnya, alokasi anggaran yang dikucurkan melalui APBD untuk pembuatan FS di 2012 lalu tak sedikit.
Setidaknya, anggaran untuk menyusun FS di 2012 lalu mencapai Rp850 juta. “Ini jangan main-main. Anggaran FS kemarin mencapai ratusan juta. Kalau dianggarkan ulang, kami jelas-jelas akan menolak sampai ada kejelasan terkait hasil FS kemarin yang sudah dinyatakan final. Harus ada kepastiannya seperti apa,” tegasnya, Kamis (16/5/2013), di DPRD Solo.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Honda menerangkan pihaknya mempertanyakan hasil FS yang sudah dibuat serta dinyatakan final di akhir 2012 lalu. Apalagi, hasil FS tersebut sudah disosialisasikan ke pedagang.
“Berarti FS kemarin itu bagaimana? Saya anggap aneh kalau sampai harus dikaji ulang. Hal semacam ini tentu akan berpengaruh juga pada semuanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar), Supriyanto, sepakat ada kajian ulang terhadap FS Pasar Klewer. “Syarat FS itu banyak dan harus menjadi pegangan. Kalau ternyata kriteria tidak obyektif, menurut kami itu perlu disempurnakan dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada,” katanya.
Pihaknya menjelaskan FS yang sebelumnya dinyatakan final bersifat tergesa-gesa dan belum bisa menjadi pegangan lantaran masih ada penolakan dari sejumlah pedagang. “FS nanti bisa disempurnakan dengan kriteria yang standar, memenuhi seluruh aspek,” urai dia.