Esposin, SOLO—Kelompok relawan Bolone Mase Semarang meluncurkan program Kasih Gibran bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Program itu merupakan cara untuk memaknai semangat dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program tersebut merupakan pengabdian masyarakat berupa pelatihan kepada pelaku UMKM.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Sebelum program itu diluncurkan, para sukarelawan melakukan persiapan dan survei lapangan. Tahap survei dimulai dengan berdiskusi bersama pelaku UMKM di Kota Semarang. Hal itu untuk mengidentifikasi kebutuhan, peluang dan tantangan.
Koordinator Bolone Mase Semarang, Fauzi Ardiansyah, dalam siaran pers yang diterima Esposin, Kamis (14/9/2023), mengatakan Kasih Gibran merupakan rangkuman kebutuhan masyarakat yang dirangkul relawan Bolone Mase Semarang.
Kegiatan itu mencakup pemberian pelatihan keterampilan, aksi, hiburan, gelaran sosial, bazaar dan pameran. Fauzi menyebut pihaknya sengaja mengarahkan kegiatan para sukarelawan untuk selalu bergerak inspiratif dan kreatif untuk memberi ilmu.
Tak hanya itu, kegiatan tersebut harus bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM Semarang. “Ini bentuk pengabdian masyarakat, untuk membantu para pelaku UMKM dengan pelatihan digital marketing,” ujar dia.
Pelatihan itu, menurut Fauzi, agar penjualan produk pelaku UMKM di Semarang bisa meningkat signifikan. Dia menegaskan peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi isu strategis saat ini. Gibran dinilai figur yang berhasil dalam hal itu.
“Langkah Mas Gibran merangkul UMKM menjadi inspirasi kami. Memperlihatkan karakter pemimpin rakyat yang memiliki kapabilitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, punya komitmen memberantas korupsi, jujur dan amanah,” urai dia.
Fauzi terang-terangan mencontoh kiprah Gibran memimpin Solo, dalam pembuatan program Kasih Gibran. Dalam 2,7 tahun memimpin Solo, Gibran sangat getol mendorong agar pelaku UMKM terus bertumbuh dan menggerakkan perekonomian.
Diharapkan UMKM bisa menjadi pilar ekonomi bangsa berkelanjutan, dan mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045. Dengan visi seperti itu, Fauzi mengatakan, Gibran dinilai sebagai sosok pemimpin yang tepat menghadapi bonus demografi.
Lebih lanjut Fauzi mengatakan para peserta pelatihan menyambut antusias langkah Bolone Mase Semarang yang mendorong Gibran mau sebagai Cawapres 2024. Sebab kematangan seseorang tidak ditentukan usia, tapi kapasitas dalam memimpin.