Esposin, SOLO -- Hingga pekan keempat Juli 2021, rel layang Joglo di Kecamatan Banjarsari, Solo, belum juga mulai dibangun. Pemerintah masih mematangkan rencana pembangunan elevated rail atau rel layang tersebut.
Saat ini, perkembangan proyek itu baru sampai pada pembebasan lahan maupun penanganan dampak sosial warga yang tinggal di lahan PT KAI yang terdampak proyek. Kedua tahapan itu belum rampung sehingga proyek tersebut molor dari jadwal.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Terlebih, konstruksi maupun bangunan pendamping di sekitar rel layang belum benar-benar pasti. Akibatnya hingga kini belum diketahui proyek rel layang Joglo, Solo, akan mulai dibangun.
Baca Juga: Tes Harian Covid-19 Solo Tertinggi Ketiga Se-Indonesia, Gibran: Iya, Terima Kasih…
Rencananya, rel layang Joglo dilengkapi underpass atau lintas atas di ruas Jl Ki Mangun Sarkoro ke arah Jl Sumpah Pemuda. Proyek bangunan pendamping itu diperkirakan juga membutuhkan pembebasan lahan.
Pada area itu terdapat lahan milik masyarakat, Pemkot, Pemprov, dan pemerintah pusat. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan keberadaan bangunan underpass sebagai pendamping rel layang terungkap dari desain terbaru yang dibahs dalam rapat dua pekan lalu.
“Jadi, ada underpass, jalan biasa, kemudian rel layang. Underpass ini akan digunakan untuk kendaraan besar. Mungkin bentuknya tidak lurus, sedikit menceng. Melihat bentang dan kebutuhannya, tentu akan ada pembebasan lahan lagi, selain pembebasan lahan untuk rel layang,” katanya saat dihubungi Esposin, Jumat (23/7/2021).
Baca Juga: Bansos PPKM Darurat Untuk Pedagang Belum Ditentukan, Disdag Solo: Yang Penting Didata Dulu
Analisis Dampak Lalu Lintas
Hingga saat ini, Dishub Solo pun tidak mengetahui kapan proyek rel layang Joglo akan mulai dibangun. Masih banyak tahapan yang harus dilakukan, termasuk penyusunan analisis dampak lalu lintas (andalalin). Saat pembangunan, bakal ada pengalihan arus lalu lintas utamanya kendaraan berat.“Rapat terakhir masih membahas pembebasan lahan, kemudian andalalin juga masih dibahas karena belum ditemukan rute yang tepat untuk kendaraan berat. Usulan meminta kendaraan berat melewati jalan tol sempat muncul. Tapi itu sulit karena tak semua pengusaha bersedia membiayai ongkos tol,” ucapnya.
Hari menyampaikan kemungkinan konstruksi rel layang dan underpass akan dilakukan bersamaan. Akibatnya kemacetan di area itu tak terhindarkan apabila tidak ada rekayasa lalu lintas yang tepat.
Baca Juga: Viral Warung Loji Lawas Solo Pasang Banner Tak Ada Yang Beli, Polisi Langsung Menyerbu
Sementara itu, Balai Teknik Perkeretaapian (BTPK) Wilayah I Jawa Tengah belum menyampaikan nilai appraisal santunan dan ganti bangunan kepada warga terdampak pembangunan rel layang Joglo.
Sedangkan konsultasi publik pengadaan lahan hak milik terdampak sudah rampung dan tinggal menunggu penghitungan tim appraisal. Kabag Pemerintahan Setda Kota Solo, Hendro Pramono, mengatakan dalam rapat daring beberapa waktu lalu, Wali Kota meminta BTPK Wilayah 1 Jateng mempercepat penyampaian nilai appraisal kepada warga.