"Memang kalau sesuai data rehab RTLH sudah selesai di tahun lalu. Tetapi jika melihat kondisi di lapangan, pasti masih banyak yang butuh bantuan itu," ungkap sumber tersebut.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas PP PA dan KB) Solo Anung Indro Susanto menegaskan program rehabilitasi RTLH itu selesai pada 2013 lalu. Sedangkan otoritas lain terkait penganggaran biaya rehabilitasi RTLH di lingkungan Pemkot Solo berkilah sejauh ini belum ada lagi data baru terkait pengajuan program rehabilitasi RTLH.
"Kami menunggu data dari dinas atau badan terkait untuk mengajukan bantuan rehab RTLH," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo Agus Djoko Witiarso ketika dijumpai Esposin, Jumat (21/2/2014).
Menanggapi kemungkinan masih ada RTLH yang harus direhabilitasi, Agus menyatakan pihaknya berharap biaya perbaikan RTLH dapat dialokasikan di APBD Perubahan atau dialihkan kepada Program Nasional Mandiri Perkotaan (PNPM). "Rehab RTLH adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan Pemkot Solo yang dilaksanakan oleh badan atau dinas terkait bersama dengan Bappeda," tambah dia.
Agus menguraikan pembiayaan program penanggulangan kemiskinan tidak hanya melalui APBD. "Sumber dana itu bisa dari APBN, APBD Provinsi, atau PNPM."
Menurut Agus, rehabilitasi RTLH dapat diusulkan melalui program penanggulangan kemiskinan (Pronangkis) PNPM. "Akan tetapi apabila rehab RTLH dimasukkan ke dalam program PNPM maka harus melalui musyawarah terlebih dahulu. Penyebabnya, kegiatan PNPM biasanya memprioritaskan aspirasi masyarakat."
Ketika ditanya besaran dana yang diterima rumah tangga sasaran (RTS) penerima rehab RTLH, Agus mengaku belum bisa menghitung. "Belum tahu besarannya berapa karena dari kami hanya berupa stimulan. Yang terpenting adalah rumah tersebut setelah menerima dana rehab menjadi rumah yang layak untuk ditempati," ujar Agus.