BOYOLALI--Pemkab Boyolali segera merealisasikan pembangunan sejumlah jembatan permanen serta jalan di lereng Merapi pada bulan Juni mendatang. Proyek ini berasal dari pemerintah pusat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) melalui kegiatan rehab rekonstruksi (rehab-rekon).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Sejumlah jembatan permanen yang akan dibangun yakni di Kecamatan Selo, jembatan Windu (Klakah), Ladon (Jrakah), Cangkol (Samiran), Kedung (Lencoh), Plalangan. Beberapa di antaranya adalah bekas jembatan darurat yang dibangun saat masa tanggap darurat erupsi Merapi dua tahun lalu.
“Nilainya rehab rekon untuk jembatan jalan ini mencapai Rp18 miliar. Selain jembatan di Selo, jembatan permanen juga akan dibangun di Taring Kecamatan Cepogo,” kata Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPU ESDM) Boyolali, M Qodri, saat ditemui wartawan di Pemkab Boyolali, Jumat (25/5/2012).
Qodri menerangkan kegiatan rehab rekon ini juga bakal memperbaiki sejumlah jalan. Antara lain, di Desa Samiran (Selo) dan Jalan Kemanten-Candisari (Cepogo).
Pihaknya menjelaskan, pembangunan sejumlah jembatan permanen dan jalan ini dalam tahap lelang. Ia memperkirakan, awal Juni mendatang sudah ada kontrak dan mulai pengerjaannya. Di samping pembangunan dari rehab rekon, sejumlah jembatan di lereng Merapi juga akan dibangun dengan menggunakan anggaran APBD I Provinsi Jawa Tengah seperti di Desa Tlogolele, Selo.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Hasanudin menambahkan, Kabupaten Boyolali mendapatkan dana bantuan rehab-rekon dari pemerintah pusat total Rp32miliar. Dana sebanyak ini dikhususkan untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur serta kondisi sosial ekonomi pascaerupsi Merapi dua tahun lalu.