Esposin, SUKOHARJO – Para pelaku usaha di pinggir Jalan Ciu, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, meminta kendaraan bertonase berat tak melewati jalur alternatif selama pengerjaan proyek perbaikan Jembatan Mojo. Mereka tak ingin kondisi jalan rusak dan berlubang akibat tak kuat menahan beban kendaraan berat.
Diberitakan sebelumnya, arus lalu lintas menuju Jembatan Mojo yang menjadi penghubung wilayah Kota Solo dengan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo bakal dialihkan selama pengerjaan proyek perbaikan jembatan. Kendaraan bermotor termasuk Batik Solo Trans (BST) koridor 5 dialihkan melewati jalur alternatif di wilayah Sukoharjo.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Imbasnya, volume kendaraan bermotor yang melewati jalur alternatif meningkat secara signifikan. Tingginya volume kendaraan bermotor dikhawatirkan merusak jalur alternatif lantaran aspal jalan tak kuat menahan beban.
“Kami tak mempermasalahkan pengerjaan perbaikan jembatan. Bangunan jembatan butuh pemeliharaan karena dilewati kendaraan setiap hari. Namun, jangan sampai justru jalur alternatif yang mengalami kerusakan saat pengalihan arus lalu lintas,” kata seorang pengelola toko perabotan rumah tangga di Jalan Ciu, Anton, saat berbincang dengan Esposin, Rabu (29/6/2022).
Anton mengaku sudah mendengar kabar ihwal pengerjaan perbaikan Jembatan Mojo pada tahun ini. Begitu pula, rencana rekayasa lalu lintas termasuk pengalihan rute BST koridor 5 yang melewati Jembatan Bacem dan Jalan Ciu. Dia meminta agar kendaraan bertonase berat tak melewati Jalan Ciu selama pengerjaan perbaikan jembatan.
Baca juga: Rehab Jembatan Mojo, Dishub Solo Siapkan Penutupan Jalan Setengah-Total
Meski dicor beton, namun dikhawatirkan beton jalan retak dan berlubang jika kerap dilewati kendaraan bertonase berat. “Contohnya kondisi jalan di underpass Makamhaji sebelum diperbaiki. Hancur dan rusak tak karuan karena sering dilewati kendaraan berat setiap hari. Kalau mobil pribadi tak masalah. Yang jadi persoalan kendaraan berat hilir mudik saban hari,” ujar dia.
Pernyataan senada diungkapkan warga Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Wawan. Jalan Ciu merupakan akses penghubung utama wilayah Kecamatan Grogol dengan Kecamatan Polokarto. Warga Polokarto yang hendak ke Solo Baru atau Solo kerap melewati jalan tersebut dan sebaliknya.
“Meskipun hanya sebulan atau dua bulan, jika terus-terusan dilewati kendaraan berat ya bisa hancur [Jalan Ciu]. Harus ada kebijakan serius untuk melarang kendaraan berat melewati jalur alternatif,” timpal dia.
Baca juga: Pengumuman! Rute BST Koridor 5 Dialihkan Selama Rehab Jembatan Mojo
Ditemui terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, Marjono, menyatakan masih menunggu kepastian pengerjaan proyek perbaikan jembatan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Sembari terus berkoordinasi dengan Pemkot Solo, Marjono ancang-ancang merancang manajemen rekayasa lalu lintas. “Untuk pengendara sepeda motor tak masalah karena bisa melewati jembatan sesek di Gadingan, Mojolaban. Sementara mobil dan bus bisa melewati Jalan Ciu menuju Jalan Bekonang-Sukoharjo,” kata dia.