Esposin, BOYOLALI—Ada banyak cara yang dipakai untuk mengajak masyarakat agar mau divaksin Covid-19. Di Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, anggota Babinsa, Serka Joko Suprihatin, menawarkan pijat kepada sasaran vaksinasi yang umumnya lanjut usia (lansia) agar mau divaksin.
Saban hari, Joko selalu turut dalam rombongan tim vaksinator Covid-19 dari rumah ke rumah di Desa Jembungan. Sasaran kali ini memang difokuskan pada lansia yang belum mendapatkan vaksin.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Namun, sebagian lansia ini tidak bisa divaksin dengan pertimbangan kondisi kesehatan. Ada pula yang ogah divaksin dengan alasan takut. Khusus untuk alasan takut ini, Serka Joko memiliki trik untuk merayu lansia agar mau divaksin yakni dengan pijat.
Baca Juga: Warung Apung Dibongkar, Eceng Gondok Bertebaran di Rawa Jombor
Ia menawarkan pijat kepada lansia yang mengeluhkan badannya pegal-pegal. Joko akan memberikan pijat secara cuma-cuma asalkan para lansia ini mau divaksin.
“Alhamdulillah setelah dipijat para lansia mau divaksin,” kata Serka Joko saat ditemui wartawan seusai vaksinasi dari rumah ke rumah di Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Jumat (19/11/2021).
Joko memang dikenal pandai memijat. Keahliannya ini dipakai untuk melakukan membantu warga yang membutuhkan pijat seperti badan pegal atau kemeng.
Baca Juga: PTM Terbatas di Klaten Lancar, Kantin Sekolah Masih Tutup
Camat Banyudono, Jarot Purnama, mengatakan penyisiran terhadap warga yang belum divaksinasi Covid-19 akan terus dilakukan. Saat ini cakupan vaksinasi di wilayahnya mencapai 90,1 persen.
“Kami tetap berupaya dengan semua jajaran, Dinas Kesehatan, TNI, Polri petugas kecamatan setiap hari akan selalu berupaya dari desa ke desa, masuk door to door. Kami menyisir sekian persen yang belum tervaksinasi,” kata Jarot.
Menurut Bidan Desa Jembungan, Wakidah, rasa takut disuntik menjadi salah satu kendala dalam vaksinasi di Desa Jembungan. Untuk mengatasinya, bidan dan tim vaksinator akan mendatangi dari rumah ke rumah dengan pendekatan personal.
Baca Juga: UMK Wonogiri 2022 Disepakati Naik Belasan Ribu Rupiah
Meski demikian, ada pula lansia yang tidak bisa divaksin dengan alasan kesehatan seperti memiliki penyakit komorbid atau tekanan darah tinggi saat dilakukan skrining.
“Kalau memang harus ditunda ya ditunda.Kami akan bikin jadwal lain waktu. Seperti tadi ada yang ditunda karena hipertensi,” kata dia.