Esposin, SOLO – Raja-raja yang berkuasa di Mangkunegaran selalu ugal-ugalan kultural. Istilah ini mewakili keadaan jiwa merdeka yang bebas berada di dalam atau di luar arus utama atau kondisi mainstream.
”Kami bebas berdiri menghadirkan vox dei, berada di tengah-tengah vox populi, atau berada di antara keduanya,” kata K.G.P.A.A. Mangkunagoro IX dalam sebuah pernyataan tertulis pendek bertanggal 13 Juli 2020.