SOLO—PT Kereta Api Indonesia (KAI) tak memenuhi janjinya dalam perbaikan Railbus Batara Kresna. Dengan tenggat tiga hari perbaikan yang dijanjikan PT KAI, Railbus harusnya kembali beroperasi Sabtu (13/10/2012). Namun hingga Minggu (14/10), kereta api berkapasitas 138 kursi itu belum juga mewarnai Jl Slamet Riyadi.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Menurut Kepala Seksi Angkutan Orang Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Taufik Muhammad, hingga hari Minggu belum ada pemberitahuan dari PT KAI tentang nasib perbaikan Railbus. Seperti diberitakan sebelumnya, Railbus terpaksa dikandangkan ke PT INKA Madiun lantaran mengalami kerusakan generator. Kondisi itu membuat penumpang Railbus gigit jari selama tiga hari, Rabu-Jumat (10-12/10).
“Sampai hari ini (Minggu) belum ada pemberitahuan dari PT KAI. Kemungkinan besar memang belum selesai (perbaikannya),” ujar Taufik kepada Esposin, Minggu (14/10).
Dari informasi yang diperolehnya dari PT KAI, perbaikan Railbus memakan waktu hingga empat hari. Artinya, imbuh dia, Railbus harusnya mulai beroperasi pada Minggu. “Namun tadi kami lihat juga belum melintas. Nanti kami akan segera minta konfirmasi PT KAI,” katanya.
Taufik menilai, kerusakan generator pada Railbus lebih pada kurang pasnya setelan teknis. Menurut dia, hal tersebut lumrah terjadi pada angkutan keluaran baru. “Jadi bukan karena dulu sempat mangkrak. Lebih pada setelannya saja,” tuturnya.
Kepala Bidang Angkutan Dishubkominfo, Sri Indarjo, membenarkan perbaikan Railbus molor dari jadwal. “Kelihatannya belum beroperasi,” katanya singkat.
Pejabat Humas PT KAI Daops VI Jogja, Eko Budiyanto, belum bisa dikonfirmasi hingga Minggu sore. Teleponnya tidak aktif. Sedangkan Junior Manajer Inspektur Operasional Sarana PT KAI Daops VI Jogja, Suhardi, juga belum bisa dimintai keterangan. Hanya terdengar nada dering dari ponselnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, mendesak PT KAI segera merampungkan perbaikan Railbus. Meski tingkat okupansinya belum banyak, Budi menilai Railbus sudah mulai diminati warga. “Kami imbau segera diperbaiki. Ini soal kepercayaan. Kami dorong PT KAI untuk terus membenahi Railbus agar kelak menjadi pilihan transportasi utama warga,” katanya.
Ditanya mengenai kontribusi Pemkot kepada Railbus, Budi mengatakan hal itu tidak pada tempatnya. Menurut dia, kewenangan atas Railbus sepenuhnya ada pada PT KAI. “Tipis kemungkinan kami bisa memberi kontribusi seumpama ada kerusakan. Kami hanya pada posisi memberi imbauan dan saran.”