SOLO--Menjelang pengoperasian railbus Batara Kresna yang dijanjikan pemerintan pusat pada Minggu (20/5/2012) nanti, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Pemkot Solo menyatakan kesiapannya.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Mereka meminta agar railbus segera dioperasikan sesuai rencana awal tanpa harus menunda-nunda lagi seperti rencana sebelumnya. “Setelah kami nanti menerima Basto (berita acara serah terima operasional-red), kami siap menjalankan railbus. Jalur Sukoharjo-Jogja juga tak menghadapi masalah,” tegas Pejabat Humas PT KAI Daops VI Jogja, Eko Budiayanto kepada Esposin, Kamis (17/5/2012).
Eko menjelaskan, yang terpenting saat ini ialah pemerintah pusat lekas menyerahkan Basto kepada PT KAI sebagai bentuk kelayakan pengoperasian tranportasi modern itu. Sehingga, pihaknya bisa lekas menyiapkan tenaga sumber daya manusia (SDM) serta jadwal dan pemberakuan tarif railbus yang sesuai. “Kalau Basto tak kunjung diserahkan kepada kami, ya kami bingung,” paparnya.
Seperti rencana awal, Eko mengajukan usulan tarif senilai Rp30.000/ penumpang untuk jalur Sukoharjo-Jogja. Tarif tersebut dengan perhitungan untuk biaya operasional railbus. “Kami belum memikirkan keuntungan. Itu sebatas biaya operasional. Makanya, kita lihat saja nanti pelaksanaannya,” katanya sembari menyebutkan jumlah gerbong railbus yang hanya tiga buah.
Jalur Railbus
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Soedrajat menegaskan Pemkot Solo menjamin jalur railbus di Kota Solo tak menghadapi masalah. Sehingga, pemerintah pusat tak perlu lagi mencari alasan untuk menunda-nunda pengoperasian railbus. “Saya salalu mendesak, yang penting railbus beroperasi dulu. Nanti, sambil berjalan kan bisa melakukan evaluasi kekurangnnya,” paparnya.
Desakan pengoperasian railbus, kata Yosca, mengingat antusiasme masyarakat saat ini cukup tinggi. Di sisi lain, pengoperasian railbus juga akan mendatangkan multi efek positif bagi Kota Solo dan masyarakatnya. “Jika pemerintah tak segera merespon, masyarakat akan kecewa,” paparnya.
Sejumlah persiapan prasarana untuk menyambut pengoperasian railbus, kata Yosca, antara lain pengeprasan ranting-ranting di sepanjang Jalan Slamet Riyadi serta pemasangan halte portabel di sejumlah titik pusat perbelanjaan dan instansi penting. “Nanti masyarakat yang ingin naik railbus, tak perlu repot ke stasiun. Cukup dengan menunggu di tepi jalan Slamet Riyadi sudah bisa,” paparnya.