Esposin, BOYOLALI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mendata ada dua desa di wilayah Kecamatan Ampel yang terdampak bencana puting beliung melanda pada Minggu (14/4/2024) sore. Dua desa tersebut yaitu Desa Candi dan Desa Gondangslamet.
Kepala BPBD Boyolali, Suratno, menyampaikan hujan disertai angin kencang menerjang Dukuh Mangklongsari, Desa Gondang Slamet dan Dukuh Karanggondang, Desa Candi pada Minggu sore. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD telah melaksanakan kaji cepat dan penanganan pada Minggu malam pukul 22.45 WIB.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
“Kronologinya pada Minggu pukul 17.30 WIB terjadi hujan deras disertai angin puting beliung yang berdampak pada beberapa pohon tumbang yang melintang di jalur perdesaan dan beberapa kerusakan pada bangunan rumah milik warga,” jelasnya kepada Esposin, Senin (15/4/2024)
Dari hasil kaji cepat pada Minggu malam diketahui beberapa kerusakan seperti kandang ternak milik Sutarno, warga Mangklongsari, Desa Gondangslamet. Kandang itu berupa bangunan dari kayu dengan ukuran 6 meter x 8 meter.
Lalu, kerusakan teras dan asbes berukuran 3 meter x 4 meter pada rumah milik warga atas nama Sri Yuliati di Dukuh Karanggondang, Desa Candi. Sementara pohon tumbang menutup akses jalan penghubung desa di Dukuh Karanggondang, Desa Candi.
Berdasar data sementara dari BPBD, pohon menimpa rumah warga milik Slamet dan Pardiana di Dukuh Ngabean, Desa Candi. Selain itu juga rumah milik Abdul Kolik di Dukuh Karangsari, Desa Candi, dan rumah Triharyanto di Desa Brajan, Desa Candi.
Angin Berputar-putar
Ratno mengatakan penanganan bencana dilanjutkan bersama warga pada Senin pagi. “Korban jiwa nihil, tidak ada warga yang mengungsi juga,” kata dia.Sementara itu, Kepala Desa Candi, Ampel, Boyolali, Warsito, menyampaikan puting beliung menerjang puluhan rumah di Desa Candi dan juga pasar lokal setempat, Pasar Sigereng. Lapak-lapak yang mayoritas dibuat dari kayu ambruk dan genting-genting pecah.
Ia menjelaskan ada delapan lapak di Pasar Sigereng dan lima lapak di antaranya hancur. “Kejadian sewaktu sore, di Pasar Sigereng kosong tidak ada orang. Sehingga tidak ada korban jiwa,” kata dia saat dijumpai Esposin di lokasi kejadian, Senin (15/4/2024).
Beberapa kerusakan terjadi akibat pohon jatuh menimpa rumah, jalan, dan angin yang mengangkat atap hingga asbes. Terpisah salah satu warga Dukuh Karanggondang, Desa Candi, Mulyono, menceritakan puting beliung menerjang sekitar pukul 17.30 WIB.
“Awalnya mendung, lalu hujan deras, disusul puting beliung. Anginnya berputar-putar hanya beberapa detik, anginnya berputar seperti pedhut [kabut] berwarna putih,” kata dia.
Ia mengatakan belasan rumah di RT 002/RW 009 rusak ringan hingga sedang akibat kejadian tersebut. Warga pun bergotong royong bekerja bakti membenahi genting rumah yang rusak, menyingkirkan pohon yang menimpa rumah, tiang listrik ambruk, dan sebagainya.
“Semalam itu setelah kejadian mati lampu karena tiang listrik ambruk. Pukul 00.00 WIB ada petugas bawa tiang listrik untuk membenahi lalu pukul 04.00 WIB tadi baru menyala,” kata dia.