Esposin, WONOGIRI — Koalisi Perubahan untuk Maju yang beranggotakan enam partai politik (parpol) memiliki dukungan yang cukup kuat dalam hal perolehan kursi parlemen DPRD Wonogiri untuk bertarung pada Pilkada, 27 November 2024 mendatang.
Gabungan perolehan kursi enam parpol itu mencapai 23 kursi, hampir seimbang dengan perolehan kursi PDIP yang mendominasi di DPRD Wonogiri. PDIP memperoleh 27 kursi pada Pemilu 2024 lalu.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Enam parpol tersebut masing-masing Partai Golkar dengan tujuh kursi, PKS dengan lima kursi, Partai Gerindra empat kursi, PAN tiga kursi, serta PKB dan Partai Demokrat yang masing-masing punya dua kursi.
Dari catatan Esposin, sinyalemen kesepakatan koalisi antara enam parpol itu sebenarnya sudah santer terdengar sejak pertengahan Juni 2024 lalu. Mereka kemudian menandatangani kesepakatan koalisi pada 20 Juni 2024.
Rencananya, deklarasi resmi pembentukan Koalisi Perubahan untuk Maju di Pilkada Wonogiri 2024 bakal digelar pada pekan ini.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Wonogiri, Ahmad Zarif, mengatakan dalam deklarasi itu, selain enam parpol anggota koalisi, 11 parpol nonparlemen juga bakal diundang. Diharapkan mereka akan bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Maju.
”Kami sudah sepakat. Pendeklarasian juga sudah kami jadwalkan,” kata Zarif saat dihubungi Esposin, Rabu (3/7/2024).
Sementara itu, untuk calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) yang akan diusung Koalisi Perubahan untuk Maju pada Pilkada Wonogiri 2024, Zarif mengatakan belum ada pembahasan.
Koalisi parpol ini sengaja dibentuk terlebih dahulu sebelum DPP masing-masing parpol anggota menurunkan rekomendasi cabup-cawabup.
”Kalau pembentukan koalisi menunggu rekomendasi turun, itu terlalu lama. Masing-masing parpol di tingkat pusat juga sudah memberi ruang kepada parpol di daerah untuk berkoalisi yang disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing,” jelasnya.
Penjaringan Cabup-Cawabup
Ketua DPC Partai Gerindra Wonogiri, Suryo Suminto, mengatakan pembentukan koalisi parpol ini juga menjadi cara partai di tingkat kabupaten memberikan sinyal kepada parpol di tingkat provinsi maupun pusat.Dengan pembentukan koalisi ini diharapkan DPP partai segera menurunkan rekomendasi siapa yang akan dicalonkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri dalam Pilkada 2024.
”Kami tidak harus menunggu partai di tingkat atas memberikan rekomendasi dulu. Justru ini bisa menjadi dorongan partai di tingkat pusat untuk segera mengeluarkan rekomendasi. Pekan ini kami akan deklarasi, tunggu saja,” ucapnya.
Sebagai informasi, beberapa parpol anggota Koalisi Perubahan untuk Maju sudah melakukan penjaringan dan penyaringan cabup-cawabup untuk diusung di Pilkada Wonogiri 2024. Partai Gerindra misalnya, sudah selesai melakukan penjaringan memunculkan dua nama.
Mereka yakni Tarso, pengusaha asal Bulukerto sekaligus anggota DPRD Wonogiri tiga periode, yang mendaftar sebagai calon bupati serta Wakil Ketua DPRD Wonogiri Siti Hardiyani yang mendaftar sebagai calon wakil bupati.
Kemudian di Partai Demokrat yang membuka pendaftaran cabup-cawabup pada 10-14 Juni 2024 menjaring tujuh nama calon. Mereka yakni Novida Hermin Suhaswati (pekerja di sektor transportasi), Frits Yohanes (pengusaha, Ketua IMI Jateng), Tarso (pengusaha, anggota DPRD Wonogiri).
Lalu Siti Hardiyani (Wakil Ketua DPRD Wonogiri), Mardani Mulyo Saputro (pengusaha katering dari Desa Sendang, Wonogiri), Indra Dwi Kusuma (pengusaha sewa kostum dan jual-beli kendaraan bermotor asal Wuryantoro), dan Sugiyanto Adi Prayitno (pengusaha asal Manyaran).