Esposin, KLATEN – Sebanyak 55 tanaman anggrek Gunung Merapi Vanda tricolor dikembalikan ke alam atau relokasi di kawasan lereng Gunung Merapi wilayah Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten.
Puluhan anggrek yang menjadi salah satu spesies anggrek endemik Merapi itu dari hasil penyerahan masyarakat.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Relokasi dilakukan pada Jumat-Sabtu (29-30/10/2021). Relokasi anggrek ke alam di lereng Merapi pada Sabtu dilakukan bersamaan rangkaian kegiatan diskusi rembug desa di Joglo Sapuangin Coffee and Farm, Desa Tegalmulyo.
Diskusi itu dipimpin Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Wiratno, dan Bupati Klaten, Sri Mulyani. Kegiatan dihadiri pemerintah tingkat desa sekitar serta pemerhati konservasi anggrek.
Baca Juga: Asale Nama Desa Jarum di Klaten dari Buah Maja yang Berarorama Harum
Secara Sukarela
Berdasarkan keterangan rilis yang diterima Esposin, sebanyak 55 anggrek Vanda tricolor itu diserahkan warga secara sukarela untuk dikembalikan ke alam di lereng Gunung Merapi.Pada Jumat (29/10/2021), sebanyak 51 anggrek Vanda tricolor direlokasi pada tebing blok Ngangringan, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Sementara, empat anggrek Vanda tricolor direlokasi pada Sabtu (30/10/2021).
“Relokasi Vanda tricolor melibatkan personel yang mumpuni dari SAR Klaten dan Mapala Silvagama UGM karena harus memanjat tebing untuk meletakkan anggrek,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Karyadi.
Salah satu petugas TNGM di sektor Kemalang, Sarjino, mengatakan sebelumnya warga sering mengambil anggrek Vanda tricolor di kawasan lereng Merapi menyusul saking banyaknya anggrek tersebut.
Setelah mengetahui arti penting keberadaan anggrek tersebut untuk dikembangkan di habitat aslinya,warga berbondong-bondong menyerahkan anggrek yang menjadi salah satu spesies anggrek endemik Merapi.
Baca Juga: Ini Spesifikasi Jembatan Gantung Girpasang yang Bisa untuk Uji Nyali
Soal jumlah anggrek yang sudah dikembalikan ke alam lereng Merapi di wilayah Klaten, Sarjino tak tahu persis lantaran saking banyaknya yang sudah dikembalikan.
“Pertama ada 20 anggrek kemudian berlanjut sekitar 60 anggrek berikutnya 13 anggrek dan bersamaan dengan kegiatan di Sapuangin, Tegalmulyo ada pengembalian 110 anggrek disusul kemarin ada 55 anggrek. Itu yang terdata, belum lainnya. Artinya sudah banyak sekali,” kata Sarjino.
Konverasi anggrek Merapi bakal terus dilakukan. Tak hanya Vanda tricolor, jenis anggrek Merapi bervariasi dan hingga kini bakal terus dikembalikan ke habitat aslinya yakni di lereng Merapi.