Esposin, SOLO — Simulasi dan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jenjang SMA/SMK di Kota Solo pekan depan belum akan ada penambahan peserta.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wilayah VII Jawa Tengah (Jateng) Suratno mengatakan pelaksanaan simulasi/PTM terbatas tahap awal dilaksanakan selama dua pekan sejak 6-18 September 2021.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
“Jadi untuk PTM terbayas yang sekarang sedang berjalan di Solo, di pekan depan [Senin, 13/9/2021] tetap berlanjut. Dengan peserta yang sama,” ujarnya kepada Esposin, Jumat (10/9/2021).
Baca juga: Keren! Mahasiswa UNS Solo Bikin Alat Pengasin Telur Kilat
Sedangkan pekan berikutnya atau Senin (20/9/2021) akan dilakukan jeda untuk evaluasi pelaksanaan PTM Terbatas Solo di sekolah-sekolah bersangkutan.
“Setelah dua pekan PTM, nanti berhenti dulu sepekan dan kami lakukan evaluasi dulu. Sekiranya ada masalah ya bisa berhenti dan kalau tidak ada masalah ya berlanjut dan mungkin dengan penambahan peserta,” imbuhnya.
Suratno menambahkan, mulai Senin (13/9/2021) juga akan dilakukan persiapan untuk sekolah lain di Solo yang akan menggelar simulasi/PTM terbatas. Sekolah dimaksud adalah yang dulu sudah mendapat rekomendasi dari Disdikbud untuk melaksanakan PTM.
Baca juga: Dinas Kesehatan Boyolali Siapkan Strategi Baru Percepatan Vaksinasi
Untuk diketahui, di Solo ada 30 SMA/SMK negeri maupun swasta yang sudah siap dan direkomendasikan untuk mengikuti simulasi/uji coba PTM. Namun karena adanya gelombang kedua Covid-19, akhirnya simulasi/uji coba tersebut urung dilaksanakan.
Kemudian setelah kasus mereda dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Soloraya turun level dari 4 ke 3, Disdikbud menggelar simulasi PTM dan PTM terbatas pada 15 sekolah.
Mengenai evaluasi pekan pertama simulasi/PTM terbatas di Solo, Suratno mengatakan secara umum berjalan lancar. Serta tidak ditemukan adanya siswa yang terpapar Covid-19. “Secara umum baik dan lancar. Ada beberapa siswa yang tidak masuk, karena sakit. Dan sesuai protokol kesehatan, kalau ada siswa yang sakit tidak disarankan untuk masuk sekolah,” imbuhnya.