Esposin, SUKOHARJO -- Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Agus Santoso, menegaskan, pembangunan Pasar Ir Soekarno tak bisa dirampungkan tahun ini. Namun demikian, pemerintah kabupaten berkomitmen merampungkannya.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Salah satunya dengan mengalokasikan anggaran penyelesaian. Pemkab juga menganggarkan kenyamanan pasar darurat senilai Rp200 juta pada APBP Perubahan 2013.
Pesimistis Pemkab Sukoharjo terjadi lantaran opini hasil audit dari BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan) hingga Senin (30/9/2013) belum diterima.
“Tidak mungkin tahun ini (pembangunan Pasar Ir Soekarno) selesai. Apalagi secara resmi pemkab belum menerima opini hasil audit BPKP. Kami mendapatkan informasi, hasil dari BPKP akan diberikan dalam waktu dekat.”
Diceritakannya, pada 28 September, pejabat terkait pembangunan Pasar Ir Soekarno telah diundang ke BPKP untuk membahas temuan sementara.
“Resume belum disampaikan ke pemkab sehingga kami masih menunggu.” Menyinggung soal somasi pedagang, Sekda mengatakan segera berkoordinasi dengan dinas terkait agar segera menertibkan pedagang di luar pasar darurat. Sedangkan keinginan perbaikan atap kios dan los akan segera diperbaiki.
“Permintaan pedagang agar kondisi pasar darurat nyaman sudah di-back up anggaran.”
Pada penetapan APBP Perubahan diketahui anggaran perbaikan pasar darurat Sukoharjo senilai Rp200 juta. Dana tersebut akan dipergunakan untuk memperbaiki atap kios dan los agar tidak terlalu panas.
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Sukoharjo, Hasman Budiadi usai mengikuti rapat paripurna menyatakan, anggaran Rp200 juta dimaksudkan agar pedagang lebih nyaman berjualan di pasar darurat.
“Intinya Dewan menginginkan kondisi pasar darurat lebih nyaman dan aman bagi pedagang maupun pembeli.”